Golkar Masih Cari Pasangan Dudy, Nasdem Belum Bersikap

Selasa 28-11-2017,16:01 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN – Mendekati masa pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati di KPU Kabupaten Kuningan, Partai Golkar hingga kini belum memastikan pasangan calon pendamping bagi H Dudy Pamuji SE MSi. Dudy sendiri sudah ditasbihkan partai berlambang beringin itu sebagai calon bupati. Kabarnya, elit DPD Partai Golkar masih melakukan komunikasi dengan berbagai calon dan juga partai politik. Tak hanya Golkar yang belum final menentukan pasangan, partai lainnya juga masih wait and see. Sembari menunggu keputusan final PDIP apakah akan mengusung satu paket atau tidak di Pilkada 2018, komunikasi antar calon di luar PDIP makin intens dilakukan. Partai lainnya juga masih ancang-ancang. Meski sempat bertemu dengan beberapa kandidat dari partai lain, Golkar belum memutuskan untuk menyatakan pemaketan calon. “Kita komunikasi dengan parpol itu terus dilakukan, baik dengan pimpinan parpol maupun calonnya. Sehingga nanti ada chemistry yang kuat dengan calon kami,” ucap Ketua DPD Partai Golkar H Yudi Budiana SH kepada awak media. Disinggung soal kabar pecahnya koalisi umat pasca Golkar adakan pertemuan dengan PAN, Yudi enggan berkomentar banyak. Dia memilih untuk melihat kondisi riil di lapangan dan juga menguatkan komunikasi politik bersama partai lainnya. “Saya tidak dalam kapasitas mengomentari yang bukan wilayah saya. Tapi yang jelas, Golkar akan terus berkomunikasi dengan seluruh parpol dan calon yang akan diusung oleh parpol tersebut. Semua parpol juga terus dijajaki,” tegas mantan anggota DPRD Kabupaten Kuningan tersebut. Namun bagi Yudi, adanya pertemuan dengan PAN hanya semata-mata membangun komunikasi politik dalam menghadapi pilbup nanti. Bahkan, Golkar pun siap jika akan dipasangkan dengan calon dari parpol manapun selama memiliki chemistry yang sama. “Kita dengan siapapun asal ada chemistry-nya, dan kita menang. Kita tetap mempromosikan Pak Dudy sebagai K1 (calon bupati, red), tapi konstelasi yang kita bangun nanti bisa berubah, ya tergantung nanti ada parameter-parameter yang menurut kita mana yang dijadikan dasar tentang K1 dan K2, dan harus ada parameternya dong, gak mungkin kita menentukan orang tapi gak jelas parameternya,” papar dia. Soal deklarasi sendiri, kata Yudi, akan dilakukan pasca calon bupatinya resmi memiliki pasangan calon. Selama belum menemukan pasangan yang cocok, deklarasi belum akan dilakukan. “Nanti kalau sudah ada pasangan, ya pasti dong akan dideklarasikan. Tapi kalau deklarasi internal sudah jelas Pak Dudy sebagai calon bupati yang Golkar usung. Pasangan nanti kalau sudah ada baru kita deklarasi, lebih cepat lebih baik,” tandasnya. Sementara Calon Bupati dari Partai Golkar H Dudy Pamuji SE MSi mengaku, hingga saat ini masih belum memastikan siapa pasangan calon di pilkada nanti. Dia menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut ke partai. “Sedang dibangun chemistry-nya. Bukan hanya itu, kami juga tengah menguatkan komunikasi dengan para kandidat lainnya. Sebab soal pemaketan itu kembali lagi ke pimpinan partai ya. Tugas saya adalah bagaimana menyosialisasikan diri kepada masyarakat agar lebih dekat dan dikenal warga Kabupaten Kuningan. Saya juga semakin sering turun menemui masyarakat,” jelasnya. Ditanya soal pertemuannya dengan kandidat dari PAN, Dudy menyatakan bahwa hingga kini masih belum memastikan apakah akan berpasangan dengan calon dari PAN atau tidak. Namun jika memang berjodoh untuk berpasangan di pilkada nanti, kenapa tidak. “Masalah nomor 1 atau nomor 2 itu nanti, yang penting kita terus membangun komunikasi politik, dan kita membangun ruang untuk bisa menselaraskan visi misi ke depan. Siapa tahu kalau memang kita berjodoh kenapa tidak, tapi yang penting saya bersama tim terus bekerja keras untuk memenangkan pilkada nanti,” sebut dia. Ketua DPD Nasdem Kabupaten Kuningan, Eka Sugiarto menyatakan, hingga saat ini partainya masih belum menentukan pilihan akan mendukung partai mana di Pilkada 2018. Untuk mengusung sendiri di pilkada, menurut Eka, sangat tidak mungkin lantaran Nasdem hanya memiliki tiga kursi di parlemen daerah. “Kami masih menunggu hasil survei yang dilakukan oleh DPW Nasdem terhadap para bakal calon bupati. Jika hasil survei sudah keluar, maka baru akan bisa diketahui kemana Nasdem akan memberikan dukungan. Paling tidak, Desember mendatang sudah diketahui hasil survei,” ungkap Eka. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait