Soal Koalisi, Golkar Ogah Gabung dengan PDIP

Sabtu 09-12-2017,10:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN–Salah satu parpol besar di Kuningan, yakni Golkar, menyatakan dengan tegas ogah bergabung dengan PDIP lantaran selama ini tidak ada komunikasi. Kendati tidak ada komunikasi secara kelembagaan partai, Golkar sendiri ternyata sudah berkomunikasi lama dengan salah seorang Bakal Calon Bupati dari PDIP, yakni H Acep Purnama SH MH. Terkait komunikasi yang sedang dibangun Gerindra saat ini, Golkar pun mengakui komunikasi tersebut sudah terbangun sejak lama, termasuk dengan PAN, PKS, dan Demokrat. “Sebenarnya dari dulu komunikasi Golkar dengan Gerindra sudah dibangun, saya sering ketemu dengan Pak Dede Ismail, cuma tidak terekspos aja. Sejak di dewan juga saya sudah dekat dengan dia. Bahkan pasca terbentuknya Koalisi Umat juga saya sering berkomunikasi, termasuk dengan PKS, Demokrat dan PAN juga,” kata Ketua DPD Golkar Kuningan H Yudi Budiana SH saat dihubungi Radar Kuningan. Menanggapi munculnya nama Koalisi Zaman Now yang dimotori Gerindra bersama PKB dan PAN, Yudi mengatakan itu sah-sah saja dan dia pun menyambut baik. Apapun namanya koalisi tersebut, menurutnya yang penting mempunyai spirit yang sama untuk adanya perubahan di Kabupaten Kuningan. “Ya kenapa tidak Golkar bergabung dengan Gerindra karena dari dulu kan kita komunikasi terus. Kita lihat saja nanti seperti apa,” tegas Yudi sebelum dirinya menyebut enggan bergabung dengan PDIP. Soal adanya indikasi kuat Acep akan dipaketkan dengan Edo oleh PDIP, Yudi enggan mengomentarinya karena itu merupakan dapur partai lain. Yang terpenting bagi partainya komunikasi yang sudah terbangun jauh-jauh hari dengan PAN, Gerindra, dan dengan yang lainnya, termasuk dengan Demokrat dan PKS akan ada titik temu untuk menentukan langkah terbaik bagi perubahan Kuningan. “Yang penting bagi kami sekarang komunikasi yang sudah terbangun jauh-jauh hari dengan PAN, Gerindra, dan dengan yang lainnya, termasuk dengan Demokrat dan PKS, insya Allah akan ada titik temu yang terbaik seperti apa untuk perubahan Kuningan,” paparnya. Soal MoU PKS dengan Demokrat yang akan mengusung Yosa-Agus, ia pun menganggap itu sah-sah saja karena yang ia pahami politik itu dinamis. Hal itu bisa dilihat juga dalam konstelasi politik yang terjadi di Jawa Barat. “Sah-sah saja mau seperti apa, politik itu sangat dinamis, bisa berubah-ubah, dan itu haknya Demokrat dan PKS. Yang jelas sebelum ada rekomendasi yang pasti, semua partai bisa berbuat apa saja,” katanya. Yudi yang juga mantan ketua DPRD ini kembali menegaskan, Golkar tidak akan bergabung dengan PDIP lantaran hingga saat ini diakuinya tidak ada komunikasi secara kelembagaan partai yang dibangun antara PDIP dengan Golkar. Namun diakuinya sudah lama membangun komunikasi dengan Cabup PDIP Acep Purnama secara personalnya. “Ngapain ikut PDIP. Sampai saat ini secara kelembagaan belum ada komunikasi dengan PDIP. Kalau dengan partai lain ya welcome. Dengan PDIP sampai hari ini belum pernah ada komunikasi. Tapi kalau dengan personalnya (Acep, red) saya akui sudah ada pertemuan internal, kita saling undang,” tegas Yudi. Di akhir pernyataannya, Yudi mengungkapkan dari dulu Partai Golkar tetap konsisten mengusung H Dudy Pamuji SE MSi sebagai Cabup Kuningan yang dibuktikan dengan berbagai gerakan yang dilakukan di masyarakat. Dalam waktunya yang tepat, Golkar pun akan mendeklarasikan dengan siapa berkoalisi dan dengan siapa Dudy berpasangan untuk ikut “bertarung” di Pilkada 2018. “Kita mah siap untuk menghadapi Pilkada 2018. Yang penting kita jalan terus, komunikasi terus. Golkar kan kursinya hanya 7, kita perlu komunikasi dengan yang lain yang welcome dengan kita. Persoalan Golkar sekarang intens dengan partai apa, itu mah rahasia dapur partai, masa dikasih tahu sekarang. Nanti kalau sudah fixed baru kita deklarasikan,” tandas Yudi. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait