KONI-PSSI Tutup Mulut

Jumat 14-12-2012,09:53 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Terkait Nota Protes Rekomendasi KPSI SUMBER – KONI Kabupaten Cirebon akhirnya bereaksi menindaklanjuti nota protes rekomendasi kepada KPSI yang dituntut PSSI. Bertempat di gedung KONI Kabupaten Cirebon, digelar pertemuan antara PSSI dengan KONI kemarin (13/12). Ketua Umum PSSI Sutardi Raharja beserta pengurus tiba sekitar pukul 14.00 WIB. Sedangkan pengurus KONI sendiri sudah berada di tempat pertemuan sejak diselenggarakannya bimbingan teknik (Bimtek). Pertemuan tersebut berlangsung lebih dari satu jam. Sejak dimulainya pertemuan, wartawan media massa tidak diperkenankan masuk ruangan. Beberapa media cetak, elektronik, maupun radio harus menunggu jalannya pertemuan. Dalam pertemuan tampak Sekretaris Umum KONI Kabupaten Cirebon Anwar Asmali, Binpres Didin Jaenudin, serta jajaran pengurus PSSI. Sayangnya, usai pertemuan, baik PSSI maupun KONI belum bisa berkomentar. \"Untuk saat ini, kami tidak bisa memberikan informasi. Kita tunggu keputusan sampai hari Selasa (18/12) atau Rabu (19/12),\" ujar Anwar. Sutardi Raharja tak beda jauh dengan Anwar. Dirinya hanya mengatakan bahwa nanti KONI akan mengadakan pertemuan lagi dengan pihak KPSI. \"Rencananya KONI juga akan mengundang KPSI untuk mengadakan pertemuan. Semoga masalah ini bisa terselesaikan dengan baik,\" pungkasnya. Sementara itu, beberapa waktu lalu, Ketua KONI Kabupaten Cirebon tidak begitu serius menanggapi rencana tuntutan mencabut rekomendasi KPSI. Hal ini terlihat ketika Radar mencoba menanyakan kepada Ketua Umum KONI Hj Sri Heviyana Supardi Rabu (12/12) lalu. Menurutnya, secara institusi maupun pribadi, pihaknya tidak ada maksud untuk membela pihak yang bertikai. Bahkan, dia senang ketika ada pihak yang peduli dengan dunia olahraga. “Karena pada prinsipnya, sebelum ada keputusan resmi dari organisasi sepakbola tertinggi dunia (FIFA), kita rangkul semua pengcab,” tuturnya. Ditegaskan Heviyana, KONI adalah organisasi induk seluruh olahraga sehingga sangat wajar melakukan pembinaan terhadap semua atlet, termasuk sepakbola. “Kalau sudah ada aturan yang jelas, kita pun akan mengikutinya. Kalau sekarang, semua atlet wajib dibina oleh KONI,” imbuhnya. (mik/jun)

Tags :
Kategori :

Terkait