Ini Potret Kunjungan Wisata Kota Cirebon 5 Tahun Terakhir

Selasa 19-12-2017,22:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Kemudahan akses menuju Kota Cirebon, berdampak pada kunjungan wisatawan yang terus naik. Dalam lima tahun terakhir, angkanya cukup signifikan terutama untuk wisatawan domestik. Tapi untuk wistawan mancanegara, angkanya merosot tajam. KOTA Cirebon diproyeksikan mendapat kunjungan wisata hingga 1 juta orang tahun depan. Target ini tidak berlebihan. Bahkan bukan tidak mungkin terlampaui secara signifikan. Beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), merupakan salah satu faktor pendukung pencapaian target itu. Kehadiran BIJB juga diharapkan dapat mendongkrak wisatawan mancanegara yang dalam lima tahun terakhir angkanya terus merosot. Dari data Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon, kunjungan wisman tertinggi terjadi di 2012 yakni 20.618 orang. Jumlah itu melorot sampai 50 persen di dua tahun berikutnya yakni 10.328 dan 10.921 orang. Peningkatan kunjungan wisman baru terjadi di 2015 yakni, 14.788 orang. Tapi melorot kembali di tahun 2016 atau hanya 9.204. Namun, untuk tahun ini secara keseluruhan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon diperkirakan naik 20 persen. Berkaca dari angka ini, target kunjungan wisatawan domestik ataupun wisatawan asing di tahun 2017 dipancak sekitar 900 ribu orang. Kepala DKOKP, Dana Kartiman menyebutkan, angka pasti kenaikan wisatawan tahun ini memang belum direkap. Biasanya penghimpunan data baru tuntas akhir tahun. Tapi diperkirakan naik 15-20 persen dari tahun sebelumnya. “Target kunjungan wisatawan sebesar 20 persen masih realistis. Banyak faktor pendukungnya,” ujar Dana, kepada Radar Cirebon, Senin (18/12). Proyeksi kenaikan 20 persen di tahun berikutnya juga banyak faktor pendukung. Selain BIJB, juga ada Tol Cisumdawu akan berdampak besar terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Tidak berlebihan berharap pada dua akses itu. Kehadiran Tol Cikopo-Palimanan juga menjadi salah satu pendorong kunjungan ke Kota Cirebon. Kendati demikian, Dana tak menampik ada pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan pemerintah. Kota Cirebon tak bisa terus-terusan bergantung pada konektivitas transportasi maupun infrastruktur kepariwisataan. Ada hal lain yang jauh lebih penting yakni destinasi. Faktor inilah yang kemungkinan besar menggerus interest wistawan mancanegara. Saat ini, daya tarik wisata di Kota Cirebon yaitu wisata kuliner, wisata belanja dan wisata sejarah dengan banyaknya keraton-keraton di Kota Cirebon. Rencananya pemerintah memiliki proyeksi pada pengembangan wisata bahari dan perikanan laut di Pantai Kejawanan. Kemudian, pelabuhan diarahkan melayani penumpang dan pusat ekonomi pariwisata laut di Jl Kapten Samadikun. \"Ini perlu keseriusan semua pihak dan tentunya ada kerja sama dengan investor. Pemkot tidak bisa sendirian,\" katanya. KULINER MASIH JADI ANDALAN Kekayaan kuliner dan budaya Kota Cirebon tak bisa ditampik menjadi destinasi favorit wisatawan. Salah satu mahasiswa asing, Abdel Basset Wajeb mengaku terpesona akan kekhasan, budaya dan kuliner yang dimiliki Cirebon. “Trip ke Cirebon mengasyikan dan orangnya ramah-ramah,” kata Basset. Menurutnya, adat istiadat dan budaya Cirebon sudah sepatutnya untuk terus dilestarikan. Ada banyak keunikan dan ragam yang dimiliki Cirebon. Karenanya, dia pun tak mau ketinggalan untuk mengabadikan setiap sudut kota Cirebon melalui bidikan kameranya. “Ada banyak tempat yang saya singgahi dari mulai Keraton, Goa, pantai, wisata kuliner. Saya juga suka dengan batiknya,” terangnya. Tak hanya itu, Basset menyebut, Kota Cirebon berada di lokasi sangat stategis dan menjadi kota transit, di mana ketika sebuah kota menjadi kota transit, mestinya banyak pendatang yang akan berhenti atau berkunjung ke tempat tersebut. Mereka bisa saja akan menetap di kota cirebon untuk beberapa waktu singkat atau waktu yang cukup lama dan sengaja menjadi warga urbanisasi di Kota Cirebon. “Strategis dan ramai,” kata mahasiswa asal Libya-Afrika itu. Apa yang diungkapkan Basset, sejalan dengan survei yang dilakukan Radar Cirebon, September 2016. Survei yang melibatkan 90 responden baik wisatawan domestik maupun mancanegara itu menyimpulkan bahwa mayoritas yang dicari di Kota Cirebon adalah wisata kuliner. Angkanya mencapai 60 persen. Kemudian, 59 persen pengunjung tersebut lebih memilih perjalanan pulang pergi daripada menginap. 59 persen diantaranya menggunakan hotel di wilayah Kota Cirebon, 16 persen memilih hotel di Kabupaten Kuningan, 11 persen di hotel yang berada di Kabupaten Cirebon dan sisanya tinggal di rumah kerabat. Menjelang akhir tahun, 29 persen pengunjung dari luar kota datang ke kota udang untuk meeting, incentive and conference (Mice). Sedangkan dari kategori asal kota, wisatawan domestik didominasi asal Jakarta dengan 27,78 persen, disusul Bandung 21,11 persen dan Pekalongan 7,78 persen. Untuk wisatawan mancanegara asal Libya 3,33 persen dan Malaysia 2,22 persen. Dampak dari peningkatan kunjungan wisatawan berpengaruh kepada para pelaku usaha. Khususnya pelaku usaha hotel. Hal ini diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki. \"Memang ada peningkatan, tapi banyaknya kalau dari kunjungan wisatawan saat weekend. Kalau weekdays nggak banyak, paling pebisnis,\" ujar pria yang akrab disapa Kiki itu. Kiki punya asumsi sendiri menyoal melorotnya kunjungan wisman. Salah satunya Pemerintah Kota Cirebon yang belum merangkai agenda besar selama satu tahun penuh. Padahal, Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata. \"Kalau ada, itu sangat membantu. Orang traveling butuh persiapan dan menentukan waktu kapan ke Kota Cirebon,\" tambahnya. Minimnya kalender event ini yang membuat wisatawan asing kemungkinan besar jumlahnya melorot. Kiki mengamini survei yang dilakukan Radar Cirebon. Menurut dia, Cirebon masih mengandalkan wisata kuliner, belanja dan sejarah. Kiki berharap, agenda pariwisata setahun ke depan sudah bisa tersusun dari sekarang. Sehingga, target 1 juta wisatawan itu bukan terdongkrak dari kemudahan akses saja, melainkan karena aspek destinasi yang memang menarik orang untuk datang. \"Pemerintah kota perlu serius membenahi sektor pariwisata untuk terus mendorong tingkat kunjungan ke Kota Cirebon,\" sarannya. (mike d setiawati)

Tags :
Kategori :

Terkait