Alih Fungsi Trotoar di Kota Cirebon Merata

Selasa 19-12-2017,23:25 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Hakikatnya, trotoar jalan menjadi fasilitas umum bagi masyarakat khususnya pejalan kaki. Namun melihat kenyataan saat ini, banyak yang beralih fungsi. Mulai dari digunakan sebagai lapak berjualan, sampai lahan parkir. Pemberdayaan lahan trotoar ini merata di hampir semua ruas jalan di Kota Cirebon. Sosialisasi maupun penindakan yang dilakukan pemerintah Kota Cirebon seakan-akan PKL bergeming. Yang terbaru dari pantauan Radar Cirebon, di Jalan Wahidin. Di kawasan ini trotoar terlalu padat untuk di lewati, karena dipakai untuk parkir sepeda motor. Ironisnya, ada juru parkir yang turut mengatur. Salah seorang pengendara, Endang Widia (23) mengaku selalu dihadapkan kemacetan kita mengantar dan menjemput adiknya yang bersekolah di kawasan tersebut. Belum lagi kesulitan untuk memarkir kendaraan. \"Saya yang tiap hari antar adik ke Wahidin emang paling malas. Macet sekali. Kalau lewat sana di jam-jam sekolah apalagi. Kejebak macet pasti,\" ujar Endang, kepada Radar Cirebon, Senin (18/12). Saat ini, trotoar kawasan itu terlihat lebih lengang. Pelajar sudah liburan semester. Namun beberapa waktu lalu, ketika hari biasa, sesaknya bukan main. Kehadiran rumah makan baru hingga mau tak mau menggunakan trotoar jalan sebagai lahan parkir itu kerap kali menambah kemacetan. Endang tidak menyalahkan pemilik rumah makan. Namun setidaknya ada upaya untuk dapat meminimalisasi kemacetan dengan mencari lahan kosong atau pengaturan parkir. \"Di depan sana itu kan ada lahan kosong bekas hotel. Bisa jadi referensi juga untuk jadi kantung parkir di Wahidin,\" sarannya. Menurut penuturan salah satu siswa, Dimas Rayhan (16), trotoar yng kerap digunakan untuk parkir tersebut cukup mengganggu. Namun di kawasan ini memang tidak banyak opsi untuk parkir. Belum lagi karena angkutan umum yang berlomba-lomba mencari penumpang, kerap menambah kemacetan jalan. Rata-rata siswa justru mencari lahan kosong dekat sekolah. “Kalau saya parkir di dekat Hotel Zamrud, bukan di atas trotoar. Di sekolah kan ada aturan motor enggak boleh masuk kalau belum punya SIM,” tuturnya. Dimas yang belum cukup umur untuk punya SIM, tentu tak bisa membawa kendaraannya masuk ke sekolah. Di sisi lain, ia juga butuh sepeda motor untuk perjalanan dari rumah ke sekolah dan sebaliknya. Selain angkutan umum, mobil-mobil pribadi pun kerap diparkirkan di kawasan ini. Hal tersebut juga yang kerap menambah kemacetan. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Ujianto Wahyu Utomo ATD mengakui, dishub sering mendapat masukan masyarakat tentang kondisi tersebut. Merespons hal itu, petugas akan segera melakukan penertiban. \"Sesuai dengan Perda Penyelenggaraan Perhubungan 9/2009 kami akan segera akan ada penertiban. Kita tinjau lokasi,” katanya. Selain itu, kata Ujianto, akan melakukan survei untuk penempatan kantong parkir. Setidaknya lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk menampung kendaraan agar tidak parkir di trotoar dan bahu jalan. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait