CIREBON - Dari ujung jalan memasuki area sekolah sampai perbatasan dengan Hotel Citra Dream, pembenahan trotoar jalan nampak disudahi. Beberapa pedagang yang dahulu berjualan di lokasi juga mulai kembali membuka lapaknya. Yang mencolok, pijakan trotoar jalan yang masih nampak belum selesai itu dibiarkan menganga. Padahal, pijakan tersebut tepat berada depan gerbang SMAN 2 Cirebon yang tiap hari dilewati siswa. “Pasir sampai batu untuk lantainya itu tak ditutup. Masih terlihat ujung batu yang rawan terkena pejalan kaki,” ujar salah seorang siswa SMAN 2, Rohmat Febriyanto, kepada Radar, Selasa (19/12). Dengan kondisi lalu lintas yang sedang macet-macetnya, otomatis banyak pejalan kaki yang melewati trotoar depan sekolahnya. Kondisi ini mengundang bahaya. Tidak menutup kemungkinan gara-gara pembiaran ini bakal ada korban. \"Memang sudah bagus, buat ornag tua yang jemput kami jadi lebih nyaman. Tapi ya harus diperbaiki sampai tuntas. Jangan setengah-setengah,” katanya. Ia pun menyinggung soal proyek betonisasi Jalan Cipto yang tengah berlangsung. Sebagai pelajar yang tepat berada dekat kawasan pembangunan itu, cukup terganggu. Selain menambah kemacetan, polusi udara dan suara tak terhindarkan. \"Mostly people sih emang ganggu pelajar yang mau nyebrang, terus sekolah jadi berisik dan banyak polusi yang ngendap di jalan. Otomatis kan masuk ke sekolah juga,\" akunya. Pelajar lainnya, Lita Yulia (15) mengeluhkan hal senada. Terlebih lagi di musim penghujan seperti saat ini, jalanan yang licin cukup membahayakan. Permukaan trotoar jalan dekat sekolahnya itu ia harap dapat segera diselesaikan. \"Memang menggangu juga, depan gerbang ini ya jadi akses kami masuk dan pulang sekolah. Khawatirnya, kalau nggak ngeh ada permukaan yang belum selesai gitu bisa potensi jatuh. Apalagi ini musim hujan, jalanan licin,\" paparnya. (myg)
Kategori :