Lihat Langsung Kondisi Warga Palestina, Melly Goeslaw Menahan Air Mata

Minggu 24-12-2017,09:09 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

RASA kemanusiaan memanggil Melly Goeslaw untuk terjun langsung menyalurkan bantuan kepada para pengungsi Palestina di daerah perbatasan. Istri Anto Hoed itu berangkat pada Minggu (17/12) bersama tim Sahabat Palestina Memanggil, Qupro Indonesia, dan para duta kemanusiaan lainnya. Melly berada di sana selama sepekan dan berencana kembali tanah air hari ini, Minggu (24/12). Keinginan untuk mengunjungi pengungsi Palestina itu muncul sejak beberapa tahun silam. Selama lima tahun terakhir, dia aktif dalam kegiatan-kegiatan Qupro Indonesia. Namun, proses untuk bisa ke Palestina tidak mudah. ”Tahun ini rezeki banget buat saya, bisa datang dan menyaksikan langsung keadaan di sini,” ungkap Melly ketika dihubungi pada Kamis sore (21/12) WIB. Saat itu, dia berada di Istanbul, persiapan untuk kunjungan ke lokasi pengungsian di Beirut, Lebanon. Melly ditemani paman sekaligus manajernya, Rudy. Para duta kemanusiaan Indonesia untuk Palestina tersebut bertujuan menyalurkan total donasi USD250 ribu (atau sekitar Rp3,4 miliar) yang terkumpul selama setahun. Tempat pertama yang dituju adalah sekolah penampungan anak-anak pengungsi Palestina di Istanbul. Ada 220 anak yang dididik untuk menghafal Alquran di sekolah tersebut. Baru diajarkan pelajaran lainnya. Melly dan rombongan disambut puisi-puisi yang ditulis anak-anak itu. Suhu dingin mencapai 3 derajat Celsius dan angin kencang kalah oleh hati yang menghangat atas pertemuan dengan anak-anak pengungsi di sana. Setelah itu, Melly dan rombongan bertolak ke perbatasan Suriah, Gaziantep. Mereka mengunjungi kamp pengungsian Kilis dan rumah-rumah pengungsian yang dipinjamkan masyarakat lokal untuk para pengungsi yang berhasil keluar dari Palestina dan Suriah. Selain dalam bentuk uang, donasi berupa alat penghangat, selimut, kasur, makanan sejenis sembako, dan obat-obatan. Perjalanan untuk kemanusiaan itu benar-benar punya makna mendalam bagi Melly. ”Sekuat tenaga menahan air mata supaya tidak tumpah. Kami harus ingat tujuan kami ke sini untuk menghibur dan berusaha menghilangkan trauma mereka, terutama anak-anak,” papar ibu dua putra tersebut, Ale dan Abe. Beratnya hidup di tengah perang setiap harinya membawa trauma mendalam. ”Jauh lebih besar dari sedih. Ibaratnya, perasaan sudah kebas,” ucap Melly. Dia menceritakan, tidak mudah untuk bisa berinteraksi dengan anak-anak tersebut. ”Nggak sedikit yang takut melihat orang baru, sampai ada yang sembunyi di semak-semak,” terang pencipta lagu-lagu hit tanah air itu. Emosi Melly dibikin campur aduk ketika melihat tiga anak balita diasuh sang bapak yang terganggu jiwanya karena dampak konflik Palestina. Sementara itu, sang ibu dirawat di RS. ”Saya jadi malu sendiri, masih sering mengeluh. Padahal, kondisi kami di Indonesia jauh lebih baik,” tuturnya. Kemarin Melly dan rombongan menuju perbatasan Beirut, Lebanon, yang kondisinya masih mencekam. Gejolak konflik di sana sangat tinggi. Melly ikhlas menjalaninya. Dia sudah siap dengan segala konsekuensinya ketika meminta izin sang suami 5 bulan lalu. ”Mas Anto tadinya waswas, sedih. Tapi, dia ikhlas mendukung. Ini sekarang tiap hari minta Facetime untuk report kondisi di sini,” katanya. Sementara itu, kedua putra Melly merespons dengan antusias. ”Wah, seru banget Ibu bisa ke sana,” imbuh Melly menirukan ucapan anak-anaknya. (nor/c16/ayi)

Tags :
Kategori :

Terkait