Malas Reses, Jangan Dipilih

Kamis 20-12-2012,08:40 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KESAMBI– Pengamat politik, Afif Rivai SIP MA, menyarankan agar masyarakat tidak memilih anggota DPRD yang malas reses. Sebab, reses berarti masa istirahat dari kegiatan sidang. Meskipun disebutkan masa istirahat, namun anggota DPRD harus turun untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Saat maju sebagai wakil rakyat, harus siap dengan konsekuensi waktu. Seluruh waktu anggota dewan ditasbihkan untuk rakyat. Nah, kalau ada wakil rakyat malas reses, ya jangan dipilih lagi,” tandasnya, kepada Radar, Rabu (19/12). Hal senada disampaikan pengamat politik, Oding Tukhrojin MPd. Menurutnya, dalam reses, berbagai masukan, saran, kritik dan harapan, akan disampaikan rakyat kepada para wakilnya di legislatif. Semua masukan dicerna dan coba dicarikan solusi terbaiknya. “Kalau tidak melakukan reses. Aspirasi warga di daerah pemilihannya, siapa yang memperjuangkan?” tanya dia. Reses, kata dia, juga penting karena dalam pelaksanaannya juga dilakukan monitoring hasil-hasil pembangunan. “Dua elemen itu penting. Pasti banyak masyarakat yang ingin mengadu ke wakilnya di gedung dewan. Kalau tidak dalam forum reses, bagaimana bisa berinteraksi langsung?” tukasnya. Pengamat kebijakan publik, Rochmat Hidayat SIP MA mengatakan, reses merupakan bagian penting dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat, untuk mencurahkan segala unek-unek dan aspirasi. Wakil rakyat yang telah dipilih harus maksimal memperjuangkannya. Sebab, kehadirannya di gedung dewan sebagai wakil rakyat. “Selain masa reses, anggota dewan sibuk dan masyarakat sungkan menemuinya. Karena itu, agenda reses harus dimaksimalkan,” tandasnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait