Hoax Sultan Brunei Ajak Boikot Produk Hongkong

Jumat 29-12-2017,02:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KISRUH penolakan berujung deportasi terhadap Ustad Abdul Somad oleh pihak imigrasi Bandara Internasional Hongkong dimanfaatkan untuk menyebar hoax. Orang yang tidak bertanggung jawab itu mencoba memancing di air keruh dengan mengajak memboikot produk Hongkong. Yang dicatut, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam. Seperti diberitakan, Ustad Abdul Somad dijadwalkan untuk menghadiri undangan dari Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong Sabtu (23/12) lalu. Namun, begitu menginjakkan kaki di bandara, pihak imigrasi menolak Ustad Abdul Somad untuk melewati pemeriksaan. Alasannya, ustad itu dianggap sebagai teroris sehingga harus dideportasi. Berdasarkan pantauan JawaPos.com (Radar Cirebon Group), hoax tentang deportasi Ustad Abdul Somad banyak tersebar di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Isinya beragam, tetapi memiliki judul dengan nada yang sama. Yakni, Sultan Hassanal Bolkiah membela Ustad Abdul Somad dan mengajak untuk memboikot produk dari Hongkong. “Pada wawancara dengan media setempat, Sultan Hassanal Bolkiah menyayangkan sikap Hongkong dan juga pemerintah Indonesia yang terkesan menutup mata. Kalau Indonesia tidak bisa melindungi ulamanya sendiri, biar kami yang turun tangan. Akan kami boikot seluruh bisnis Hongkong di Brunei,” bunyi narasi dalam unggahan provokatif. Tidak hanya itu, Sultan Brunei Darussalam itu juga dibuat seolah-olah menyerang muslim Indonesia. Dia menyebut sebagian besar Muslim kelihatannya cuma hanya label belaka di Indonesia. Beberapa ulama masih tetap saja jadi target fitnah serta penghinaan keji. “Saya selalu memantau perkembangan dakwah Islam di Asia Tenggara. Banyak ulama-ulama mumpuni yang malah jadi sasaran fitnah. Kemaren Habib Rizieq Shihab, saat ini Ustadz Abdul Somad, besok siapa lagi,” tulisnya sebuah media di tanah air dengan mengutip nama situs islamadina.com. Namun, berita yang ditelan mentah-mentah oleh media itu bisa dipastikan hoax. Sebab, situs islamadina.com yang dijadikan rujukan ternyata tidak ada. Bahkan, nama domainnya saja dijual. Dari mana asal-usul pastinya Sultan Brunei Darussalam mengucapkan semua itu juga tidak disebutkan dengan jelas. JawaPos.com melakukan kroscek dengan seksama di akun Facebook sultan kaya itu. Memang, belum ada akun Facebook yang mengaku milik Sultan Hassanal Bolkiah dengan tanda verified. Meski demikian, sejak viral kasus ustad Somad hari Sabtu (23/12), akun Facebook dengan nama Sultan Hassanal Bolkiah tidak ada yang provokatif. Bahkan, salah satu akun Facebook Sultan Hassanal Bolkiah yang memiliki 69 ribu pengikut sama sekali tidak menulis apa pun terkait Ustad Abdul Somad. Sejak hari itu hingga saat ini, di beranda Facebook hanya berisi status ajakan mendirikan salat 5 waktu saja. JawaPos.com juga menelusuri hubungan bisnis yang terjadi antara Kerajaan Brunei Darussalam dengan Hongkong melalui jasa penerbangan. Royal Brunei Airlines masih melayani penerbangan ke Hongkong seperti biasa. Tidak seperti pemberitaan yang menyebut Kerajaan Brunei Darussalam akan memboikot seluruh produk dan kerja sama bisnis dengan Hongkong. Selain itu, tidak ada media lokal di Brunei Darussalam yang memiliki pernyataan itu. Bahkan, media mainstream luar negeri juga tidak memiliki kutipan itu. Fakta itu membuat pernyataan Sultan Hassanal Bolkiah yang mengajak untuk memboikot produk Hongkong karena deportasi Ustad Abdul Somad tidak bisa dipastikan kebenarannya. (ce1/ryn/JPC) Fakta: - Brunei Darussalam masih menjalin hubungan bisnis khususnya jasa penerbangan dengan Hongkong.

Tags :
Kategori :

Terkait