Dokter Tidak Tepat Waktu

Kamis 27-12-2012,09:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

BK Diklat Sidak ke Tiga Instansi KESAMBI - Badan Kepegawaian (BK) Pendidikan dan Latihan (diklat) Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga instansi, Rabu (26/12). Sidak di Dinas Pendidikan (disdik) sekitar pukul 09.30 WIB, ditemukan 40 pegawai belum absen. Di RSUD Gunung Jati, BK diklat mendapati kenyataan dokter spesialis datang tidak tepat waktu. Sehingga antrean memanjang dan pasien harus menunggu lama. Di Dinas Kesehatan (dinkes), ada pegawai tidak masuk dengan alasan cuti. “Pihak RSUD Gunung Jati menyebutkan, dokter spesialis sedang memeriksa di ruang pelayanan kesehatan. Setelah itu baru ke tempat pelayanan antrean,” ungkap Kepala BK diklat, Drs Ferdinan Wiyoto MSi. Ferdinan menuntut agar dokter spesialis bisa datang lebih pagi. Sebab itu akan mempersingkat antrean masyarakat, dan pasien bisa merasa lebih puas. “Dokter spesialis harus memberikan perhatian terhadap ini,” tegasnya. BK diklat, lanjut Ferdinan, berharap agar RSUD Gunung Jati mampu meningkatkan pembinaan kepada dokter dan dokter spesialis. Karena kehadiran mereka sangat dibutuhkan masyarakat dan pasien yang sedang sakit. “BK diklat meminta RSUD Gunung Jati untuk mengingatkan dokter dan dokter spesialis, agar masuk kerja sesuai aturan dan tepat waktu. Sehingga dampak kurang baik bagi pasien yang sudah mengantre bisa diminimalisir,” paparnya. Ferdinan mengingatkan dengan peningkatan disiplin, akan memengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Sebab peningkatan pelayanan menjadi kewajiban PNS. Terkait 40 pegawai yang belum absen setelah libur empat hari, BK diklat sudah memberikan saran kepada kadisdik untuk memberikan pembinaan, minimal, teguran lisan. “Mereka bukan tidak hadir, tapi tidak ikut apel pagi. Ini tetap harus dibina,” katanya. Menurut Ferdinan, atensi dari pimpinan sebuah instansi sangat penting. Tanpa atensi itu, pegawai merasa tidak diingatkan dan akan lupa. Karena tentu mengingatkan akan lebih baik. “Jangan sampai ada pembiaran. Disiplin harus ditegakkan,” tandasnya. Pemerhati persoalan publik Afif Rivai MA menambahkan, seharusnya BK diklat lebih sering melakukan sidak ke OPD pemberi layanan dasar seperti disdik, dinkes, dan RSUD Gunung Jati. Agar BK diklat tahu kebobrokan pelayanan yang selama ini menimpa masyarakat. “Tolong sidaknya jangan setahun sekali tapi tiap pekan, biar para PNS pelayan warga itu tahu artinya disiplin dalam bekerja. Agar mereka tidak sesenaknya bekerja asal-asalan melayani rakyat seperti selama ini terjadi,” kritiknya seraya mengingatkan momen libur panjang Natal dan tahun baru, jangan sampai banyak PNS bolos. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait