Wajah Nongol di Medsos, Pelaku Pengeroyokan Diciduk Polisi

Kamis 11-01-2018,10:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di jalur pantura Desa Citemu, Mundu, Selasa lalu (9/1) berbuntut panjang. Enam pelaku yang terekam kamera melakukan penganiayaan dan pengeroyokan kepada salah satu korban hingga babak belur akhirnya berhasil ditangkap pihak kepolisian. Insiden bentrokan yang sempat membuat jalan pantura Mundu macet beberapa saat tersebut rupanya tidak hanya melibatkan kalangan pelajar. Beberapa pelaku di antaranya akhirnya diketahui berstatus putus sekolah dan alumni. “Saat ini sudah kita amankan enam orang. Mereka masih kita periksa. Sebagain besar di bawah umur. Ada yang masih SMP, ada siswa SMK, ada juga yang putus sekolah,” ujar Kapolsek Mundu AKP Alisman SH. Tugas polisi, menurut Alisman, sangat terbantu dengan keberadaan video yang beredar viral tersebar di media sosial. Dengan video tersebut identifikasi pelaku menjadi lebih muda sehingga polisi tinggal menyisir wilayah-wilayah sekitar TKP untuk mencari pelaku yang terekam kamera. “Satu per satu kita amankan, tidak sampai 1 X24 jam. Ada yang kita amankan di sekolah, ada juga yang kita amankan di rumah. Semua yang terlibat kita periksa termasuk untuk mencari motif insiden tersebut sehingga ke depan bisa dilakukan upaya pencegahan agar hal-hal serupa tidak terulang lagi,” imbuhnya. Alisman pun mengaku setelah mengamankan para pelaku langsung menghubungi para orang tua untuk hadir dan mengetahui peristiwa yang terjadi. Selain itu, pihak sekolah dari para pelaku pun langsung diminta datang. “Semuanya kita panggil, orang tua dan guru. Karena pelaku ini sebagian besar masih di bawah umur. Untuk barang bukti yangkita amankan, pakaian yang digunakan pelaku dan batang kayu,” paparnya. Dari pantuan Radar, enam pelaku diketahui berdomisili di wilayah Kecamatan Mundu. Mereka antara lain MF (14), SR (14), EF (17), EN (18), BY (16 ), dan RZ (15). Salah seorang pelaku, EN, mengaku tidak mengenal para pelajar yang diserangnya. Saat itu ia dan teman-temannya spontan melakukan penyerangan karena saat nongkrong dilempari terlebih dahulu oleh anak-anak sekolah yang berada di atas truk. “Gak ada masalah sebelumnya, hanya mereka lempar batu duluan. Saya juga tidak ada yang kenal. Kita spontan lalu kita kejar,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait