Sadis! Tukang Ojek Terkapar Dibacok Penumpang

Minggu 21-01-2018,11:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Sadis! Tukang ojek  dibacok tiga kali di bagian berbeda-beda. Akibatnya, korban terkapar berlumuran darah. Peristiwa itu terjadi saat tukang ojeg bernama Sartina (60) warga Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu, mengantar seorang penumpang ke arah Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, Sabtu (20/1) malam. Sartina mengaku, sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya mendapatkan penumpang dari Pasar Jamblang sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, di tengah perjalanan, tepat di jalur toang (sepi, red) dengan suasana gelap dan penuh alang-alang (rumput), penumpang tersebut meminta turun (sekitar jam 19.00). Alasannya, ingin mengambil uang Rp30 ribu (mungkin di celana). Tapi, tiba-tiba penumpang secara spontan melakukan aksi brutal dengan menusuk bagian perut, kepala dan punggung korban. \"Alasan penumpang itu turun karena sudah sampai di tempat tujuan dan rencana membayar uang Rp30 ribu. Tapi, sebelum transaksi itu dilakukan, penumpang yang diketahui sekitar usia 35 tahun itu justru mengeluarkan pisau dan melukai tubuh saya,\" ujar Sartina kepada Radar saat diwawancarai di RSUD Arjawinangun tempatnya dirawat, Minggu dinihari tadi. Sartina yang terkapar lemas di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun itu mengatakan, tidak ada orang lagi selain pelaku yang melukai dirinya. Tapi, motor yang ia bawa untuk mengantarkan pelaku justru tidak diambil. Kemudian, dirinya ditemukan warga dan dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB. \"Dari tiga luka tusukan, semuanya ada tujuh jahitan. Dua jahitan di perut, tiga jahitan di kepala dan dua jahitan lagi di punggung,\" tutur Sartina yang sudah 10 tahun menjadi tukang ojek itu. Sementara itu, anak kandung kedua Sartina, Kana (35) mengaku heran dengan kejadian orang tuanya yang ditusuk di tiga bagian tubuh itu. Sebab,  kalau begal, pasti pelaku akan membawa sepeda motor yang dibawa sang ayah. Tapi, ini justru ditinggalkan begitu saja. \"Saya baru ingat, kalau bapak pernah cerita selama 10 hari belakangan ini.  Ada dua rekannya tukang ojek yang cekcok rebutan penumpang. Tapi,  bapak mencoba melerai. Dan mengingatkan kepada mereka kalau rezeki sudah ada yang mengatur,\" imbuhnya. Artinya, kata Kana, dia menduga mungkin ada hubungannya dengan curhatan bapaknya atas peristiwa ini. Atau juga memang karena ada motif persaingan sesama tukang ojek. Sebab, peristiwa yang dialami orang tuanya itu seperti direncanakan. \"Awalnya kami mendapatkan informasi, bapak kecelakaan. Tapi, kemudian ada yang menginformasikan lagi dibegal. Pas saya coba datangi ke lokasi kejadian, bapak sudah ada di rumah sakit,\" pungkasnya. (sam)        

Tags :
Kategori :

Terkait