Luar Biasa, Petugas Puskesmas Saba RW Sambangi Rumah Bumil Risti

Minggu 21-01-2018,16:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Masyarakat Kota Cirebon khususnya warga RW 10 Samadikun masih belum menyadari pentingnya keamanan kehamilan. Hal itu terlihat ketika program Saba RW yang diadakan UPT Puskesmas Kejaksan ke RW tersebut. Petugas menemukan beberapa ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti). Kepala UPT Puskesmas Kejaksan dr H Junny Setyawati MKM mengatakan, salah satu upaya mengurangi kasus kematian ibu dan anak setelah melahirkan adalah dengan menghindari risiko kehamilan pada 4 terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak. Lebih rinci, ia menjelaskan 4 terlalu adalah hamil terlalu muda yakni usia ibu <20 tahun, hamil atau bersalin terlalu tua yakni usia ibu lebih dari 35 tahun, dekat jarak kehamilan atau persalinannya kurang dari 2 tahun, dan terlalu banyak anak (anak lebih dari 4). \"Untuk RW 10 ini salah satu kasus bumil risti adalah hamil pada usia kehamilan terlalu tua yakni 39 tahun, dan berstatus memiliki anak 4,\" jelasnya. Selain itu, bumil risti tersebut juga dinyatakan kurang gizi. Untuk itu, pihaknya menyambanginya untuk berkonsultasi dan memberikan biskuit ibu hamil untuk dikonsumsi. Saat ini usia kandungannya berusia 7 bulan namun dengan kondisi kandungan yang tak terlihat terlalu besar. Oleh sebab itu, pihaknya menganjurkan untuk bumil risti tersebut mengonsumsi biskuit ibu hamil 3 keping dalam sehari. \"Biskuit ibu hamil ini kita drop juga di kader RW tersebut untuk kemudian diberikan kepada bumil risti dan dipantau apakah biskuit tersebut benar dikonsumsi olehnya atau malah oleh anggota keluarga lain,\" tuturnya. Dengan ditemukannya beberapa bumil risti di RW ini, pihaknya mengimbau agar para pasangan suami istri yang baru menikah dan berencana memiliki anak untukmerencanakan kehamilan sedini mungkin. Bukan saja pernikahan yang direncanakan, namun kehamilan pun perlu direncanakan. Bukan hanya masalah financial, namun masalah kesehatan seperti gizi sebelum hamil harus diperhatikan terlebih dahulu. \"Perbaikan gizi bukan dilakukan pada saat hamil, namun sebelum hamil kita harus mempersiapkan kondisi kita terlebih dahulu. Seperti gizi yang baik dan daya tubuh yang kuat,\" jelasnya. Tak hanya itu, dukungan suami pun menjadi sesuatu yang dibutuhkan pada masa kehamilan, terutama saat kehamilan tua. Terkadang banyak suami yang kurang memberikan dukungan dan tak memperhatikan asupan gizi istri saat kehamilan di usia tua. \"Support utama adalah suami, mood istri harus selalu dijaga dan harus selalu dalam kondisi bahagia agar janin bertumbuh dengan baik. Jangan sekali-kali kondisinya sampai stres dan tidak diperhatikan asupan gizinya dengan baik,\" tukasnya. Junny juga menambahkan , dengan masih adanya kepala keluarga yang memiliki anak lebih dari dua menjadikannya PR untuk bisa mensosialisasikan dengan gencar mengenai KB. (apr)    

Tags :
Kategori :

Terkait