Baznas Kuningan Gelar Simulasi Bencana

Jumat 02-02-2018,16:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Sering terjadinya musibah bencana alam, tak luput dari perhatian Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kuningan. Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah sesaat setelah terjadi bencana. Program tanggap bencana meliputi tanggap darurat, evakuasi, recovery, rekonstruksi, serta simulasi kebencanaan sebagai pengurang risiko bencana. Kemarin (1/2) di SMAN 1 Ciniru, Baznas melakukan simulasi tanggap bencana dengan melibatkan siswa setempat. Para siswa diajari tentang kebencanaan dan cara penanggulangan dini. Disamping simulasi kebencanaan, juga dilakukan pengukuhan komandan relawan Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Kuningan oleh BTB Provinsi Jawa Barat. BTB ini berfungsi untuk ikut membantu masyarakat ketika terjadi bencana alam. Bagi Bazanas sendiri, bukan hanya membantu saat bencana, tapi langsung cepat tanggap dengan menyalurkan bantuan. Ketua Baznas Kabupaten Kuningan, H Uba Sobari AK mengatakan, lembaga yang dipimpinnya berusaha untuk membantu masyarakat agar terhindar dari musibah berkepanjangan pasca bencana. Antara lain dengan memberikan bantuan dan juga pembentukan relawan Baznas di lapangan. “Relawan dibutuhkan, mengingat, Kabupaten Kuningan termasuk daerah rawan bencana. Kita tidak tahu kapan akan terjadi bencana. Sehingga, tetap harus selalu waspada. Karena itu, relawan yang dibentuk juga harus selalu ikut mengingatkan masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana alam,” kata Uba. Menurut dia, sasaran utama tugas Baznas adalah mengurus dhuafa. Selain itu juga ada tugas kebencanaan  yang dilaksanakan oleh BTB serta merespons tanggap sosial bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Baznas memiliki komitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. “Ini merupakan wujud kepedulian Baznas Kabupaten Kuningan kepada dhuafa. Pesan saya kepada kepada para siswa, suatu saat, kalau jadi aghniya, orang kaya, jangan lupa zakat ke Baznas sebagai wujud peduli kepada dhuafa,” papar Uba. Dia juga mengatakan bahwa bencana merupakan kejadian khusus yang tidak bisa diduga kapan akan terjadi. Ditambah lagi kondisi alam wilayah Kabupaten Kuningan yang berbukit-bukit serta curah hujan cukup tinggi, memiliki potensi kerawanan bencana. ”Untuk pengurangan risiko kebencanaan, maka perlu adanya simulasi tanggap bencan. Kami berpendapat, sekolah merupakan tempat belajar dan pusat pembelajaran yang terbaik bagi siswa dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ungkap dia. Sebagai wujud kepedulian, lanjut mantan ketua BPC Gapensi tersebut, Baznas meluncurkan program BTB. BTB ini merupakan program merespons untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah, sesaat setelah terjadi bencana alam. “Program tanggap bencana yang kami berikan kepada para siswa mencakup berbagai hal. Antara lain tanggap darurat, evakuasi, recovery, rekonstruksi, simulasi kebencanaan sebagai pengurang risiko bencana,” sebut dia. Dipilihnya Ciniru sebagai lokasi simulasi tanggap bencana, sambung dia, lantaran daerah ini yang rawan. Karena itu, dengan adanya kegiatan simulasi kebencanaan yang melibatkan para pelajar, akan membuat pelajar selalu tanggap. “Kemudian menjadikan pelajar relawan di wilayah Kecamatan Ciniru dan Hantara. Insya Allah, dengan adanya simulasi tanggap bencana ini, mereka nanti terbiasa berada di lingkungan alam yang rawan seperti ini. Dan yang jelas, dapat berbuat, berdaya untuk kepentingan masyarakat secara sosial, demikian harapan kami,” pungkas Uba. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait