INDRAMAYU - Di bulan Februari 2018 harga sejumlah barang kebutuhan pokok masih belum stabil dan cenderung bervariasi. Harga beberapa komoditas masih mengalami kenaikan. Seperti beras misalnya, untuk beras medium naik dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 12.200 per kilogram. Sementara beras premium juga melonjak cukup tajam dari Rp 12.100 per kilogram menjadi Rp 12.700 per kilogram. “Berdasarkan suvei di enam pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, harga beras memang belum stabil dan cenderung naik. Sementara harga beberapa komoditas bervariasi, ada yang naik dan turun,” kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Haryono, Rabu (7/2). Selain harga beras, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan. Minyak goreng kemasan botol (Bimoli) naik dari Rp 13.400 menjadi Rp 13.800. Sementara minyak goreng curah naik dari Rp 11.500 per kilogram menjadi Rp 11.800 per kilogram. Sementara harga daging sapi murni masih tetap Rp 119.000 per kilogram, sedangkan daging sapi beku naik dari Rp 90.000per kilogram menjadi Rp 95.000 per kilogram. Berbeda dengan daging sapi, harga daging ayam justru mengalami penurunan. Daging ayam broiler turun dari Rp 34.600 per kilogram menjadi Rp 33.800 per kilogram. Sementara daging ayam kampung turun dari Rp 61.800 per kilogram menjadi Rp 58.000 per kilogram. Penurunan juga terjadi pada harga telur ayam broiler, dari Rp 24.900 per kilogram menjadi Rp 23.800 per kilogram. Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah. Cabai merah keriting turun dari Rp 36.600 per kilogram menjadi Rp 36.000 per kilogram, dan cabai merah biasa turun dari Rp 41.200 per kilogram menjadi Rp 35.400 per kilogram. Sementara cabai rawit hijau mengalami kenaikan dari Rp 37.200 per kilogram menjadi Rp 37.600 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah turun dari Rp49.300 per kilogram menjadi Rp 47.500 per kilogram. Komoditas bawang merah dan bawang putih juga mengalami penurunan harga. Bawang merah turun dari Rp 13.600 per kilogram menjadi Rp 13.400 per kilogram, dan bawang putih turun dari Rp 21.000 per kilogram menjadi Rp 20.400 per kilogram. Penurunan harga juga terjadi pada gula pasir, dari Rp 12.100 per kilogram menjadi Rp 12.000 per kilogram. Ditanya penyebab masih tingginya harga beras, Haryono mengatakan masih akan terus melakukan pemantauan serta koordinasi dengan pihak Badan Urusan Logistik. Dikatakan, pihak Bulog sebenarnya telah melakukan operasi pasar beras di tiga pasar tradisional. Namun, kenyataan yang terjadi harga beras belum beranjak turun. “Kita tentunya akan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait, apakah masih perlu dilakukan operasi pasar beras atau tidak. Apalagi saya juga baru sebulan duduk disini,” ujar Haryono. (oet)
Harga Beras Masih Belum Stabil
Jumat 09-02-2018,03:03 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :