Dimulai 21 Februari, Peminat SNMPTN Naik

Rabu 14-02-2018,22:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA – Rangkaian pengisian pangkalan data siswa dan sekolah (PDSS) seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2018 resmi ditutup Senin malam (12/2) pukul 23.59 WIB. Hasil rekapitulasi menunjukkan terjadi peningkatan peminat masuk PTN melalui jalur tanpa ujian ini. Pendaftaran resmi SNMPTN bakal dibuka pada 21 Februari depan. Hasil rekapitulasi panitia SNM PTN 2018 menyebutkan saat ditutup jumlah sekolah yang sudah mengisi data dan finalisasi mencapai 16.049 sekolah. Kemudian jumlah siswa yang melakuan verifikasi tercatat ada 1.118.137 siswa. Jumlah siswa terverifikasi itu lebih banyak dibandingkan periode 2017 yang terdata ada 1.006.158 siswa. Ini menunjukkan peminat SNMPTN tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu. Ketua Umum SNMPTN 2018 Ravik Karsidi menjelaskan, jumlah siswa yang terverifikasi itu berpotensi naik. Sebab panitia masih menunggu data verifikasi siswa dari lima kabupaten di Papua sampai 15 Februari pukul 20 WIB. Kelima kabupaten di Papua itu adalah Mimika, Asmat, Merauke, Boven Digoel, dan Mappi. Ravik yang juga Rektor UNS Solo itu itu menjelaskan secara umum validasi dan verifikasi PDSS SNMPTN ditutup Senin malam (12/2). Namun ternyata di lima kabupaten itu akses internetnya lemot atau lambat. Sehingga panitia memutuskan memberikan perpanjangan waktu supaya tidak ada yang dirugikan. “Jadi total final PDSS akan disampaikan pada 16 Februari sambil menunggu proses PDSS dari sekolah di lima kabupaten itu,’’ kata Ravik kemarin (13/2). Terkait dengan jumlah siswa terverifikasi yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu, panitia SNMPTN mengaku sangat bersyukur. Ravik berharap seluruh siswa yang terverifikasi benar-benar mendaftar SNMPTN saat masanya sudah dibuka nanti. Tetapi menurut Ravik, setiap tahun hampir tidak pernah terjadi seluruh siswa terverifikasi mendaftar SNMPTN semuanya. Tahun lalu misalnya, dari 1.006.158 siswa terverifikasi PDSS, yang mendaftar SNMPTN hanya 517.418 siswa. Artinya, sekitar separuh saja siswa yang sebenarnya bisa mendaftar SNMPTN, benar-benar mendaftar. Panitia SNMPTN menyebutkan memang semua siswa yang telah terverifikasi wajib mendaftar SNMPTN. Ravik menyampaikan pesan kepada para siswa yang anti benar-benar berniat mendaftar SNMPTN. ’’Harapan saya para siswa mendaftar secara cermat dalam mengisi data dan pilihan program studi,’’ tuturnya. Pengisian yang tidak cermat bisa membuat pendaftaran tertolak secara sistem. Sebagai gambaran tahun lalu kampus Unpad Bandung menjadi PTN dengan pendaftar tertinggi. Tercatat ada 39.388 siswa melamar di kampus Unpad. Disusul berikutnya oleh Universitas Brawijaya Malang (33.850) dan Universitas Diponegoro Semarang (32.085). Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan SNMPTN merupakan seleksi berasis prestasi siswa. Masing-masing rektor diberikan kewenangan untuk menjalankan seleksi berdasarkan data yang diinput siswa. Di antara data yang diinput adalah nilai rapor dari semester I sampai V. “Pelaksanaan SNMPTN dari waktu ke waktu sudah baik,’’ jelasnya. Dia menegaskan rektor memiliki hak penuh untuk menilai portofolio pelamar SNMPTN. Tahun ini kuota SNMPTN masih sama dengan tahun lalu sekitar 101 ribu kursi. Bagi siswa pelamar yang nanti tidak lulus SNMPTN, Intan mengatakan jangan berkecil hati. Sebab masih ada seleksi bersama masuk perguruan tinggi (SBMPTN) yang berbasis ujian tulis. Selain itu juga ada seleksi mandiri. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait