Pertemuan Haru Orang Tua dari Banten dengan Putrinya yang Ditemukan di Cirebon

Selasa 06-03-2018,10:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Suasana haru mewarnai proses reunifikasi atau pertemuan antara Siti Maftuhah dengan orang tuanya bernama Kholid. Hampir sebulan Siti Maftuhah kabur dari rumahnya di Kp Golat, Kelurahan Panglalan, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten. Ya, siswi kelas VI SD itu akhirnya dipertemukan dengan ayahnya. Pertemuan itu tentu tak lepas dari hasil kerja sama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPP) Kota Cirebon difasilitasi oleh Pekerja Sosial (Peksos) Kementerian Sosial, serta Panti Asuhan Azzahra Cirebon. Suasana haru terlihat saat pertemuan itu. Begitu turun dari mobil dinas sosial, Siti Maftuhah yang melihat sang ayah sedang duduk menunggu di halaman kantor dinas sosial, langsung menangis. Dia seketika lari memeluk erat ayahnya. Tak kuasa menahan tangis. “Ayah, ayah,” ucap Siti Maftuhah sesenggukan. Petugas yang mempertemukan ayah dan anak itu juga larut dalam suasana haru tersebut. Siti Maftuhah terus memeluk erat ayahnya. Terus menangis. Sang ayah hanya terdiam. Tampak menahan air mata. Sang anak terus memeluknya. Siti Maftuhah tampak melepas rindu yang mendalam kepada orang tuanya. Lalu, bagaimana bisa Siti Maftuhah berada di Cirebon? Rupanya dia kabur meninggalkan rumahnya sejak tanggal 14 Februari 2018. Dia kabur dengan naik bus dan turun di Cirebon. Dia tidak tahu arah dan tujuan sampai akhirnya ditemukan oleh aparat kepolisian. Dia lalu dibawa ke dinas sosial. Karena dinas sosial tidak punya tempat penampungan, akhirnya dititipkan ke Panti Asuhan Azzahra. Selama sekitar dua pekan dia tinggal di Panti Asuhan Azzahra. Pengasuh panti asuhan juga sempat kesulitan menanyakan identitas Siti Maftuhah. Bahkan beberapa kali mengaku dirinya tinggal di Cirebon, namun tidak pernah menjelaskan alamat lengkapnya. Berkali-kali “diinterogasi” Siti Maftuhah tetap mengaku berasal dari Cirebon. Misteri asal muasal Siti Maftuhah terkuak setelah ditangani Siti Fatimah, Peksos Kemensos. Setelah diajak berbincang dari hati ke hati, akhirnya mengaku bahwa dirinya kabur dari rumah di Pandeglang karena dimarahi orang tuanya. “Setelah identitasnya terkuak, dicocokkan dengan data dari Pandeglang, dia memang Siti Maftuhah.Pengakuannya sih kabur dari rumah karena dimarahi ibunya,” terang Siti Fatimah. Pantauan Radar, berita acara serah terima dari dinas sosial diwakili oleh Titin Suhermawati. Juga disaksikan langsung pengasuh Panti Asuhan Azzahra Ainurroziqin. Peksos Siti Fatimah bersyukur reunifikasi itu bisa berjalan dengan baik. “Sering menangani persoalan anak hilang, tapi pertemuan Siti Maftuhah dengan ayahnya ini cukup unik. Anak yang semula gak buka identitasnya, akhirnya bisa cerita. Kita bersyukur akhirnya bisa terselesaikan dengan baik,” terang Siti Fatimah. Kholid, ayahanda Siti Maftuhah, mengaku berterima kasih karena berhasil dipertemukan dengan putrinya. “Ibunya di rumah selalu menangis. Sedih, setiap kali menangis selalu meratapi Siti ada di mana. Bayi kami yang digendong istri saya sampai jatuh dari gendongan karena saking sedihnya memilikirkan Siti yang kabur dari rumah,” ungkap Kholid. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait