Satu Remaja Tewas, Empat Luka-luka

Senin 14-01-2013,17:25 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Kelompok Pelaku Penyerangan Masuk ke Kompleks Perumahan BTN Lemahabang LEMAHABANG - Seorang remaja bernama Danil Firmansyah (15) warga Desa Susukanlebak Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon tewas dengan kondisi mengenaskan, Minggu (13/1). Sedangkan empat orang teman Danil mengalami luka-luka, yakni YS (15), Sn (16), D (15), serta Bd (16). Mereka dianiaya oleh sekelompok pemuda saat melintas di Jl Raya Lemahabang, termasuk wilayah Desa Cipeujeuh Wetan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon, korban bersama sekitar sepuluh rekannya menikmati malam Minggu di Kota Cirebon dengan mengendarai sepeda motor. Sekitar pukul 00.30, mereka ingin pulang ke rumahnya masing-masing di Desa Susukanlebak. Korban Danil bersama Sutrisno (16) menaiki sepeda motor Vixion nopol E 6423 MX yang dikendarai oleh Yastiar Suseno (16). Ketika melintasi Jl Raya Lemahabang tepatnya di depan BTN Sindanglaut, mereka dihadang oleh sekelompok orang yang jumlahnya lebih banyak, sekitar dua puluh orang. Lalu sekelompok pemuda tersebut tiba-tiba langsung melakukan penyerangan terhadap korban serta teman-teman korban dengan menggunakan balok serta batu. Korban dan teman-temannya yang merasa mendapat serangan membela diri serta menyelamatkan dirinya masing-masing. Korban dan temannya turun. Merasa sangat kewalahan, teman korban yang satu motor, Yastiar dengan Sutrisno berencana ingin meminta pertolongan. Lalu mereka berdua menaiki motor serta meninggalkan korban, sementara teman-teman korban yang lain juga ternyata kewalahan mendapatkan serangan, sehingga teman-teman korban yang lain juga meminta bantuan. Korban yang tidak menaiki motor terus dipukuli oleh kelompok tersebut hingga cukup banyak luka. Merasa puas, para pelaku kemudian kabur serta melarikan diri masuk ke dalam Kompleks Perumahan BTN Lemahabang. Korban yang kondisinya luka cukup parah langsung tergeletak tidak sadarkan diri. Seorang warga yang mengetahui korban tergeletak langsung melaporkan kepada petugas Polsek Lemahabang. Polisi pun segera datang lalu membawa korban ke RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, berikut teman korban yang kembali ke tempat kejadian perkara dengan aparat Desa Susukanlebak. Korban Danil sempat mendapatkan perawatan di ruang delapan RSUD Gunung Jati. Namun Minggu pagi sekitar pukul 07.00 korban meninggal dunia karena memang mengalami pendarahan yang cukup banyak, serta kondisinya sudah sangat lemah. Setelah meninggal, korban lalu dibawa menuju rumahnya di Desa/Kecamatan Susukanlebak. Pihak orang tua Danil tidak ingin jasad anaknya diotopsi serta sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. Sementara empat teman korban lain yang menderita luka-luka akibat serangan sekelompok pemuda tersebut, sempat menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati serta Puskesmas Lemahabang, dan kini mereka sudah bisa pulang. Kapolres Cirebon AKBP Irman Sugema kepada Radar ketika bertakziah membenarkan kejadian tersebut dan hingga kini pihaknya masih dalam penyelidikan serta pengembangan. Terkait dugaan apakah dilakukan oleh geng motor, pihaknya belum bisa memastikan karena semuanya masih dalam penyelidikan. “Kita masih selidiki semuanya, apakah pelaku adalah geng motor atau bukan semuanya masih kita selidiki,” ujar Irman. Dalam kejadian tersebut, polisi pun mengamankan sebuah motor Jupiter nopol E 5717 MQ yang diduga milik pelaku pengeroyokan. Sebelumnya Ada Teror SMS dari Geng Motor   LEMAHABANG – Korban meninggal yang dikeroyok di wilayah Desa Cipeujeuh Wetan, Danil Firmansyah (15) tercatat sebagai siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Lemahabang. Minggu siang (13/1) sekitar pukul 11.30, Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang Hadi Permana ST, takziah ke rumah duka di Desa Susukanlebak. Dari informasi pihak sekolah, Danil dan teman-temannya diduga diserang oleh kawanan geng motor, karena sebelumnya ada teror melalui SMS. Kepada Radar, Hadi Permana mengatakan bahwa siswa-siswanya beberapa hari yang lalu sering mendapatkan SMS dari orang yang tidak dikenal, yang mengatakan bahwa untuk berhati-hati karena akan ada serangan dari geng motor XTC. Sehingga pihaknya benar-benar menanggapi hal tersebut apalagi saat ini muridnya menjadi korban tewas akibat dikeroyok orang yang tidak dikenal. “Kemarin-kemarin siswa-siswa dapat SMS yang isinya untuk hati-hati mau ada serangan geng motor XTC,” ujar Hadi. Dari perbincangan warga setempat juga menduga serangan kelompok pemuda yang dialami oleh Danil dan rekan-rekannya, itu dilakukan oleh kawanan geng motor. Korban luka-luka, Yastiar kepada Radar mengatakan kelompok pemuda yang menyerang itu menggunakan batu dan balok kayu. Dirinya tidak mengenali orang-orang yang melakukan penyerangan tersebut. Yastiar mengakui hubungannya dengan Danil bukan sebagai teman sekolah, hanya teman bermain. “Saya nggak kenal siapa saja yang nyerang, Saya teman main Danil bukan teman sekolah,” tandas Yustiar. Sementara itu orang tua Danil, Wawan Darmawan (40) kepada Radar mengatakan bahwa dirinya telah mengikhlaskan kepergian anaknya. Sehingga dirinya tidak ingin anaknya dilakukan otopsi, serta sudah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut lagi atas kematian anaknya. Wawan mempersilakan polisi apabila akan menyelidiki kasus kematian anaknya, tetapi dirinya tidak akan menuntut apa pun. “Saya sudah ikhlas dengan kematian anak saya,” ujar Wawan. Wawan yang bekerja di Jakarta di bidang konfeksi, dikabari anaknya mengalami luka parah dan dirawat di rumah sakit memutuskan pulang ke Cirebon. Baru datang ke rumah Susukanlebak pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00, anaknya sudah menghembuskan napas terakhir. Diceritakannya, bahwa Danil yang jurusan Otomotif akan menjalani praktik di sekolahnya. Danil juga sebetulnya jarang keluar rumah jika tidak dijemput oleh teman-temannya, karena memang anaknya jarang menggunakan motor kalau bepergian. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait