INDRAMAYU – Nelayan pesisir pantura Indramayu panen udang rebon dalam jumlah besar. Udang berukuran kecil yang menjadi bahan baku pembuatan terasi itu jadi bancakan para nelayan tradisional. Seperti nelayan di Desa Sukahaji dan Desa Bugel, Kecamatan Patrol. Hasil yang didapat melimpah ruah. Namun, harganya anjlok. “Harganya sekarang Rp 2.000 sekilo. Kalau lagi jarang sih bisa tembus Rp 5.000 per kilogramnya,” ucap pengurus Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Sukahaji, H Thamrin kepada Radar, Selasa (20/3). Musim panen udang rebon, ungkap dia, terjadi sejak seminggu terakhir dan diperkirakan berlangsung sampai 2 bulan ke depan bersamaan dengan masuknya musim teduh barat. Para nelayan memperolehnya dengan cukup mudah dan lokasinyapun hanya sekitar 1 mil dari bibir pantai. Dari catatannya, setiap nelayan bisa memperoleh udang rebon rata-rata 2 kuintal dalam satu kali melaut. Sedangkan untuk transaksi lelang di TPI mencapai 1 ton setiap harinya. “Nelayan berlomba-lomba mendapatkan udang rebon. Ini rezeki tambahan bagi mereka karena tidak selamanya ada melainkan hanya di bulan-bulan tertentu saja,\" terang Thamrin. Pihaknya sendiri menjual udang rebon ke para pengusaha terasi yang ada di wilayah Kecamatan Juntinyuat. Selain untuk bahan baku terasi, udang rebon biasa di olah menjadi ebi, kerupuk, abon serta makanan ringan lainnya. (kho)
Hasil Tangkapan Panen Udang Rebon Melimpah, Harga Anjlok
Rabu 21-03-2018,19:09 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :