CIREBON – Insiden mati lampu mewarnai pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA di Kabupaten Indramayu, Senin (9/4). Namun, kejadian yang menimpa SMA Negeri 1 Losarang itu tidak menimbulkan kepanikan karena dapat diatasi dengan cepat. “Listrik sempat mati sebentar, tapi bisa diatasi,” kata Kepala SMAN 1 Losarang, Didi Juhaedi. Peristiwa mati lampu, ungkap dia, berlangsung sekitar 20 menit pada sesi ketiga ketika peserta mengerjakan mata ujian Bahasa Indonesia. Saat itu mayoritas peserta hampir tuntas mengerjakan soal ujian. Sesaat setelah kejadian, panitia UNBK langsung mengontak pihak PLN. Tak sampai lama, jaringan listrik kembali hidup. “Petugas dari PLN responsif, datang, perbaiki dan listrik kembali nyala. Mati lampu tidak ngaruh, karena jawaban siswa sudah disimpan. Tidak hilang datanya. Kita juga sudah menyediakan mesin genset untuk antisipasi,” terang Didi. Di tempat lain, pelaksanaan hari pertama UNBK di SMAN 1 Terisi diklaim lancar jaya. Hingga pukul 16.00 WIB atau berakhirnya UNBK sesi terakhir, tidak ada laporan kendala teknis yang berarti sehingga tidak terjadi penundaan ujian. “Lancar jaya,” ucap kepala SMAN 1 Terisi, Daryam. Dia juga mengklaim kehadiran peserta mencapai 100 persen. Di SMAN 1 Terisi UNBK diikuti sebanyak 252 peserta siswa kelas XII. Terdiri dari sebanyak 161 jurusan IPA dan sebanyak 91 jurusan IPS. Agar tak tertekan saat ujian dan bisa menyelesaikan jawaban setiap soal, pihak sekolah berusaha membuat mereka rileks sebelum mengikuti UNBK. Caranya dengan mengumpulkan peserta ke dalam satu ruangan khusus untuk kemudian diberikan motivasi. Sebelum masuk ruanganpun, anak-anak diwajibkan berdoa. “Dikumpulkan sekalian diabsen dulu, kalau ada yang berhalangan langsung ditelusuri dan dijemput. Tapi Alhamdulillah, sejauh ini kehadiran peserta selalu 100 persen,” tandas Daryam. (kho)
Insiden Listrik Padam Warnai UNBK di Indramayu
Selasa 10-04-2018,11:31 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :