Dibalik Pertemuan Rahasia Jokowi dengan 11 Ulama 212, Ini Faktanya

Rabu 25-04-2018,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Minggu (22/4/), 11 ulama yang identik tergabung dalam GNPF dalam aksi 212  menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor. Pertemuan itu rencananya tidak akan dibeberkan kepada publik, namun kenyataan berkata sebaliknya. Foto pertemuan mereka justru malah viral di media sosial dan berbagai WA Grup. Berikut penjelasan melalui akun resmi Dewan Pimpinan Pusat - Laskar Pembela Islam @DPP_LPI,  Saat berlangsung pertemuan antara Presiden @jokowi dengan GNPF Ulama di Istana Negara pada Hari Raya Idul Fitri 1438 H / 2017 hampir setahun lalu, ada kesepakatan bahwa Presiden Jokowi menunjuk dan mempercayakan pada Menko Polhukam @wiranto1947 untuk..  Untuk menghentikan \"Kegaduhan Nasional\" dan membangun \"Dialog Damai\" dengan para Ulama dan Aktivis 212, termasuk akan menghentikan \"Kriminalisasi terhadap para Ulama dan Aktivis 212\". Namun faktanya sampai saat ini tak satu pun Ulama & Aktivis 212 yg dikriminalisasi dihentikan kasusnya dgn SP3, seperti Imam Besar FPI Habib Rizieq, Ust. Bachtiar Nasir, Ust. Adnin Armas, H Munarman, KH Muh. Al-Khaththath, Kivlan Zein, Ahmad Dhani, Rachmawati Soekarnoputri dll. Bahkan sebagian kasus Ulama dan Aktivis 212 alih-alih di-SP3 tetapi malah justru diangkat ke Pengadilan hingga divonis penjara, seperti Ustadz Alfian Tanjung, Jonru Ginting, Buni Yani, Habib Haidar BSA dan Asma Dewi serta lainnya. Hari Ahad, 22 April 2018 Presiden Jokowi mengundang kembali sejumlah Ulama dan Tokoh 212 ke Istana Bogor, Jawa Barat. Maka Para Ulama dan Tokoh 212 pun mengontak Habib Rizieq di Mekkah dan meminta izin untuk memenuhi undangan tersebut. Menurut salah satu peserta pertemuan, Habib Rizieq sesuai karakternya yang tidak anti Dialog pun merestui dengan syarat \"Tagih Janji Presiden\" untuk \"Stop Kriminalisasi Ulama dan Aktivis 212\" serta sampaikan aspirasi umat Islam secara terus terang. Hadir dalam pertemuan tersebut Enam Tokoh yaitu Ketum Parmusi H Usamah Hisyam, Ketum GNPF Ulama H Yusuf Martak, Ketum PA 212 Ustadz Slamet Ma\'arif, Dewan Syuro Adz Dzikro KH Rouhdul Bahar, Sekjen FUI KH Muhammad Al-Khaththath dan Ketum FPI KH Ahmad Shobri Lubis. Pertemuan berlangsung sejak pukul 12:10 sampai dengan 14:30 WIB, bertempat di Masjid Istana Bogor, kemudian berlanjut di ruang kerja Presiden, dan diakhiri dengan makan siang bersama. Dalam pertemuan ini para Ulama dan Tokoh 212 menyampaikan langsung kepada Presiden Jokowi semua kritik dan saran dengan bahasa yang santun dan ramah. Presiden Jokowi pun membuka diri mendengarkan semua masukan dan berjanji kembali untuk mengambil langkah yang tepat. Di samping itu juga Presiden Jokowi dalam pertemuan menyampaikan berbagai keluhan seputar aneka tuduhan terhadap dirinya sekaligus mengklarifikasinya. Dari hasil pertemuan terkesan bahwa Itikad baik Presiden Jokowi tidak terimplementasikan dgn baik di jajaran bawah yg berwenang. Entah karena komunikasi yang tersumbat antara Istana dan jajaran bawah yang berwenang atau memang jajaran bawahnya yang tidak bisa menterjemahkan keinginan baik tersebut atau memang ada agenda lain. Wallahu A\'lam. Menurut sumber informasi terpercaya dari FPI, Pihak Istana meminta pertemuan tersebut DIRAHASIAKAN, namun faktanya justru mereka yang bocorkan. Rombongan Ulama dan Tokoh 212 tidak diperkenankan membawa HP apalagi Kamera atau Alat Rekam, karena ada kesepakatan bahwa pertemuan dirahasiakan, namun ternyata diam-diam pihak istana mengambil foto dan memviralkannya. Dgn demikian bisa jd Istana jg merekam semua isi pembicaraan dlm pertemuan. Kami dari FPI menyatakan, justru kalau isi Dialog direkam & diputar maka Para Ulama & Tokoh 212 yang hadir akan sangat senang, karena isinya aneka saran & kritik tegas, lugas langsung dihadapan Presiden. Para Ulama dan Tokoh tidak pernah khawatir tentang pertemuan itu dirahasiakan atau pun diumumkan, karena mereka hanya menagih janji dan menyampaikan aspirasi umat serta menyuarakan yang Haq. Andai pun pihak istana telah membocorkannya, justru para Ulama dan Tokoh 212 lebih plong dan lega, sehingga tidak ada beban untuk menyampaikan ke umat tentang seluruh isi pembicaraan. Dengan demikian semua permintaan dan saran-saran dari para Ulama sudah disampaikan langsung kepada Jokowi, kini umat Islam menunggu langkah tepat yang segera diambil oleh Presiden Jokowi. (wb)  

Tags :
Kategori :

Terkait