Pemberangkatan Jamaah Haji dari BIJB Terkendala, Ini Sebabnya

Minggu 20-05-2018,06:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BAGAIMANA dengan rencana penerabangan jamaah haji tahun ini? Direktur Keuangan PT BIJB M Singgih mengatakan, pemberangkatan jamaah haji 2018 dari BIJB kemungkinan besar tidak akan terlaksana. Salah satu kendala, kata Singgih, runaway yang kurang memadai. Masalahnya, BIJB saat ini tidak bisa menampung  Boeing 777 ketika take off maupun landing. Saat ini panjang runway baru 2.500 meter dari seharusnya 3.000 meter. “Harapan kami panjang runway bisa terwujud menjadi 3 ribu meter, sebagai salah satu syarat penerbangan ibadah haji untuk menampung triple seven (Boeing 777, red) ketika take off maupun landing. Sedangkan eksisting baru mencapai 2.500 meter,” ujar M Singgih saat mendapat kunjungan reses anggota DPR RI Maruarar Sirait di kantor PT BIJB di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (14/5) lalu. Karena permasalahan itulah, sebut Singgih, kemungkinan besar rencana penerbangan ibadah haji pada tahun 2018 melalui Bandara Kertajati sebagaimana keinginan Presiden Joko Widodo sulit terlaksana. Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, perpanjangan runway merupakan sebuah kebutuhan. Hal ini mengingat sudah banyak maskapai penerbangan internasional yang menggunakan pesawat berbadan besar/lebar untuk armada angkutan penerbangannya. Runway saat ini 2.500 meter dan akan ditambah hingga mencapai 3.000 meter. “Kalau kendala pesawat berbadan lebar sebetulnya sebentar lagi bisa diatasi. Perpanjangan runway sudah akan dikerjakan oleh pemerintah pusat. Akhir tahun sudah bisa digunakan. Lagi pula untuk maskapai di Indonesia pada umumnya juga masih pakai pesawat yang narrow body,” jelasnya. Saat mengumpulkan para pemilik travel umrah dan haji beberapa hari lalu, Virda kembali mengatakan, sangat mengharapkan jika penerbangan para jamaah haji asal Majalengka dan Sumedang bisa melalui Bandara Kertajati. Sejauh ini ada beberapa kendala. Misalnya untuk pemberangkatan haji tahun ini, ternyata prosesnya memang sudah ditunjuk maskapai pengangkut jamaah haji. Jamaah haji asal Jawa Barat ditunjuk maskapai Saudi Airlines dengan armada pesawat Boeing 777. Hal itu bisa menjadi masalah karena runway Bandara Kertajati perlu diperpanjang 500 meter lagi jika ingin menerbangkan dan mendaratkan pesawat Boeing 777. Sambil menunggu kepastian pemberangkatan jamaah haji melalui Bandara Kertajati, pihaknya menjajaki pangsa pasar lain dari bisnis penerbangan yang digelutinya. Yakni dengan menarik minat dan animo para pengusaha biro travel umrah se-Jawa Barat agar dapat menjadikan Bandara Kertajati sebagai airport keberangkatan dan pemulangan jemaah umrah. “Potensi pemberangkatan jamaah umrah inilah yang akan kita tawarkan kepada maskapai untuk mengisi slot penerbangan dari Kertajati ke Saudi. Potensi jamaah umrah masyarakat Jawa Barat luar biasa banyak. Travel umrahnya saja yang kita undang dan hadir 141 perusahaan. Itu belum semua. Ini pangsa pasar penumpang yang luar biasa,” katanya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait