Penyebab tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun masih menjadi tanya. Namun banyak yang menyebut, kapal itu karam karena diduga kelebihan muatan. Wadirpolair Polda Sumut, AKBP Ahmad Untung Surianata atau Untung Sangaji mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan lengkap terkait penyebab karamnya kapal nahas tersebut. Namun, dia menduga, ada kelalaian petugas kapal. Sehingga, mengabaikan keselamatan penumpang. Jauh hari sebelum tragedi karamnya kapal, pihaknya sudah mengingatkan soal muatan kapal. Sehingga ketika libur panjang, kapal tidak mengangkut lebih dari muatannya. \"Sebulan lalu kita selalu tegaskan imbauan untuk antisipasi kejadian seperti ini. Muatan dan kesiapan pelampung harus diperhatikan. Akan tetapi, informasinya evakuasi penyelematan terkendala diduga kurangnya kesiapan itu,\" kata Untung Sangaji, Senin (18/6) malam. Sampai saat ini, ia mengungkapkan, personelnya juga masih berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi. Terkait berapa jumlah korban, dia belum bisa menjelaskan lebih jauh. \"Kita juga sedang siaga menunggu dan mempersiapkan tim tambahan ke lokasi\" tukasnya. Sementara itu, Bobi Septian, salah satu pengunjung yang berada di seputar pelabuhan membenarkan soal kelebihan muatan kapal. Menurut Bobi, banyak kapal yang memaksakan untuk menaikkan penumpang dalam jumlah banyak. \"Tadi di pelabuhan antrinya sudah panjang. Saya juga tadi nyebrang dari Simanindo. Agak jantungan juga. Karena kapal yang kami tumpangi juga kelebihan muatan,\" katanya. Bobi juga menilai, petugas yang punya otoritas di pelabuhan tidak sigap. Bahkan dia tidak melihat ada petugas yang mengecek kesiapan kapal. \"Tadi ada yang pakai seragam Dishub satu orang. Itupun diam saja. Pelampung di kapal juga gak ada tadi, \" kata Bobi. Bobi juga menceritakan, saat dia menyebrang, kondisi cuaca sedang berangin. Sehingga ombak juga cukup tinggi. \"Pokoknya rata-rata kapal penuh semua tadi di sana. Cuacanya juga cukup ngeri,\" tandasnya. Senada dengan Bobi, Dimas yang merupakan wisatawan lainnya juga menuturkan hal serupa. Kondisi di Parapat, Kabupaten Simalungun dipadati wisatawan dari berbagai daerah. \"Padat kali, lalulintasnya juga macet di sana. Padahal sudah banyak Polisi yang mengatur. Tapi memang padat,\" katanya. Informasi yang dihimpun, video korban yang selamat sudah viral di jejaring media sosial. Dari video yang sempat beredar terlihat ada belasan orang yang terombangambing di danau menunggu bantuan dari sebuah kapal penumpang. Beberapa petugas kapal, langsung melemparkan ban penyelamat dan pelampung ke arah korban selamat. Sebelumnya diberitakan,Sebuah kapal penyebrangan KM Sinar Bangun karam di Danau Toba, Selasa (18/5). Kapal itu mengangkut sekitar 80 orang wisatawan. Hingga saat ini, belasan sekitar 18 orang korban berhasil diselamatkan, Sedangkan satu orang dinyatakan tewas. Informasi sementara, kapal dikabarkan karam sekitar pukul 17.30 WIB. Para penumpang yang ada diatas kapal, juga diperkirakan orang yang sedang berlibur lebaran. Kapal itu awalnya berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju pelabuhan Tigaras di Parapat, Kabupaten Simalungun. (pra/JPC)
KM Sinar Bangun Karam, Diduga Karena Overload
Senin 18-06-2018,23:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :