Wisatawan Berkurang, Pemkot Dinilai Lemah Inovasi

Rabu 20-06-2018,13:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Berkurangnya tingkat okupasi hotel di Kota Cirebon saat libur lebaran Idul Fitri, dinilai karena masih lemah dalam melakukan inovasi untuk menarik wisatawan. Sehingga karakter wisatawan cenderung hanya melintas dan tidak berlama-lama tinggal di Kota Cirebon. Pengamat kebijakan publik, Iskandar Zulkarnaen menyebutkan pada dasarnya memang Kota Cirebon dipersiapkan bukan sebagai kota tujuan, akan tetapi hanya perlintasan. Namun demikian, sebetulnya bisa saja Pemkot Cirebon bisa menarik wisatawan agar lebih lama tinggal di Kota Cirebon. \"Ini saya rasa yang masih lemah, karena belum ada inovasi dalam menarik wisatawan ke Kota Cirebon,\" tukasnya Iskandar kepada Radar Cirebon. Apalagi, lanjut dia, dengan adanya penambahan jalan tol baru sampai ke Jawa Tengah, membuat karakteristik pengunjung hanya melintasi Kota Cirebon saja. Sehingga hal ini berimbas, pada penurunan tingkat okupasi hotel. \"Pengusaha hotel bisa jadi yang terkena imbas, karena kecenderungan wisatawan itu hanya melintas saja, kemudian pulang dan tidak menginap,\" jelasnya. Menurutnya, hal ini perlu disikapi oleh pemerintah kota cirebon. Sebab banyak potensi wisata di Kota Cirebon yang belum terekspolore dengan baik. Pemkot Cirebon juga seharusnya bisa melakukan inovasi dengan membuat kalender event budaya dan wisata di Kota Cirebon. Dan membuat promosi pariwiasata agar wisatawan bisa berlama-lama liburan di cirebon. Dikatakan dia, masih banyak potensi wisata yang perlu dikembangkan oleh pemerintah kota cirebon. Selain dari wisata religi dan sejarah. Ada potensi pantai kejawanan, wisata kesenden, kota tua dan juga taman wisata kalijaga monyet. \"Saya lihat kan di Kota Cirebon ini lebih banyak wisata sejarah dan budaya. Tidak ke wisata konvensional seperti ade irma suryani, ada banyak potensi yang perlu dikembangkan,\" jelasnya. Sebagai contoh, kata dia, untuk wisata Situs Kalijaga. Itu merupakan cagar budaya yang menjadi aset Pemkot Cirebon. Namun pengelolaan pariwisatanya tidak pernah dikembangkan. Dia juga melihat memang ada keterbatasan anggaran untuk menyokong pengembangan pariwisata. Hal ini tentu harus ada penyamaan persepsi antara legislatif dan eksekutif dalam mengembangkan sektor pariwisata. \"Memang anggaran juga sangat kecil, padahal sebenarnya pariwisata ini juga bisa mendatangkan PAD,\" katanya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait