Dinkes Kabupaten Deklarasi Bebas BAB Sembarangan

Jumat 06-07-2018,19:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Dinas Kesehatan bersama Kecamatan Sedong dan 37 Desa mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) Masal di Lapangan Pataraksa Sumber, Kamis (5/7). Deklarasi ODF ini, sebagai upaya menuju Kabupaten Cirebon terbebas dari buang air besar sembarangan (BABS). Bupati Cirebon Dr H Sunjaya Purwadisastra MM MSi mengatakan, masyarakat di Kabupaten Cirebon masih banyak berperilaku BABS. Dari 412 desa dan 12 kelurahan, baru 54 Desa yang sudah terbebas dari buang air besar sembarangan (Desa ODF). Pada tahun 2018 di Kabupaten Cirebon, baru 71 Desa yang mampu mengakses 100 persen sarana sanitasi, 231 desa mampu mengakses 75-99 persen sarana sanitasi, 7 Desa mampu mengakses 50-74 persen sanitasi, dan 13 Desa baru mengakses kurang dari 50 persen sarana sanitasi. Sedangkan desa yang sudah mendeklrasikan bebas BABS baru ada sebanyak 54 Desa.“Oleh karena itu, melalui deklrasi kali ini, perlu dilakukan upaya strategis agar Kabupaten Cirebon betul-betul bebas BABS secara 100 persen,” tutur Sunjaya. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni SKM MKes mengaku, komitmen bebas BABS/ODF tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi harus melalui kemauan kuat masyarakat agar menghilangkan BABS. “Ini komitmen kita bersama. Kita harus bahu-membahu agar Kabupaten Cirebon betul-betul terbebas BABS. Kami tergetkan pada tahun 2022 mendatang, 100 persen Kabupaten Cirebon bebas BABS atau ODF,” kata Enny. Ditambahkan Enny, BABS sangat membahayakan. Pasalnya, tinja mengandung bakteri e-coli. Jika BABS, lanjutnya, tinja akan dihinggapi lalat lalu berpindah ke makanan, kemudian transfer bakteri ke makanan. Dan bila makanan sampai ke perut, maka bakteri tersebut akan mengeluarkan racun yang membuat seseorang diare. “Jika BABS tinja akan terpapar bebas dan bakteri e-coli akan menyebar, yang paling berbahaya adalah kejadian luar biasa diare masal dan berbagai penyakit lain yang ditimbulkan. Maka dari itu, kalau BAB baiknya menggunakan jamban yang sehat, sehingga tinja disimpan di tempat tertutup,” pungkas Enny. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait