ST PETERSBURG - Tanpa satu pun wakil favorit tim latin dari Amerika Selatan hadir di semifinal Piala Dunia Rusia 2018. Tentu banyak yang menyayangkan hal ini. Argentina, Uruguay dan Brasil angkat koper. Adalah dua nama yang paling bertanggung jawab atas hilangnya para juara dunia itu, yakni Prancis dan Belgia. Jadi, wajar kalau pertemuan kedua tim jagoan Eropa itu di semifinal dinihari nanti akan menjadi pertaruhan kualitas Piala Dunia edisi ke-21. Salah satunya akan melangkah ke final 15 Juli nanti. Perjalanan Prancis setelah lolos dari penyisihan Grup C, langsung dihadapkan pada persoalan serius. Dan, kendati begitu nyata dikasari oleh Argentina dan Uruguay, di perdelapan final dan 8 besar, namun anak-anak muda Prancis bisa bersikap dewasa di lapangan. Darah muda yang biasanya gampang mendidih, justru terlihat begitu tenang. Kylian Mbappe yang terlalu dini dihembuskan pers sebagai calon permain terbaik dunia, barang tentu menjadi sasaran empuk untuk dijatuhkan, bahkan “dimatikan”. Ini mengingatkan pada kasus Pele di Piala Dunia 1962 di Cili. Pele yang di usia sangat belia dielu-elukan seluruh dunia sebagai bintang terbaik. Pemain legendris Brasil itu terpaksa harus cedera karena semua pemain belakang lawan ingin menghentikannya. Kala itu Pele tak bisa meneruskan kiprahnya kendati Brasil tetap menjadi juara. Pele sendiri baru hadir kembali dengan puncak usia emasnya kala membawa Brasil menjadi juara dunia 1970 di Meksiko. Kekhawatiran akan nasib seperti Pele tentu saja membayangi perjalanan Mbappe bersama Prancis. Di semifinal nanti, anak ingusan ini pasti akan terus menerus diincar lawannya. Apalagi, memang gerakan dan kecepatan lari striker Paris Saint-German ini memang sangat merepotkan, membuat siapapun lawan tunggang langgang mengejarnya. Di perempat final yang lalu, Christian Rodriguez dan Gaston Silva serta Diego Godin silih berganti menjegal Mbappe. Namun anak muda ini tetap tenang bahkan masih bisa tersenyum. Hebatnya, dia sama sekali tak menampakan rasa takut atau kesal. Malah, justru rekannya, Paul Pogba yang tidak tinggal diam. Dia nyaris saja lepas kendali dalam insiden yang menimpa Mbappe. Situasi sangat kritis bagi Prancis, apabila salah satu pemainnya harus terkena sanksi akumulasi kartu yang melarang mereka tampil di semifinal. Begitu girangnya pelatih Didier Deschamps menyambut semifinal pertamanya di Piala Dunia. Dia mengungkapkan, bukan saja senang karena telah mencapai target semifinal. Namun juga karena seluruh pemainnya masih “utuh” hingga mencapai satu langkah sebelum final. (*) * Catatan Kurniadi Pramono
Kategori :