Petani Arjasari Berharap Dibangun Embung

Selasa 10-07-2018,15:31 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Kekeringan terus menjadi masalah bagi petani. Di beberapa kecamatan di wilayah Indramayu barat, petani selalu kesulitan mendapatkan pasokan air di saat masa tanam gadu. Air pada saluran irigasi yang ada juga tidak mencukupi kebutuhan. Debit air menurun, sementara air harus dibagi ke berbagai wilayah. Di Desa Arjasari misalnya, setiap tanam gadu, area sawah di sana kerap mengalami kekeringan. Kuwu Arjasari, Jamaludin mengatakan, akibat kekeringan, petani di desanya tidak bisa melakukan tanam. Ia menilai perlu ada upaya lain untuk mengatasi kekeringan, seperti dibuatkan embung. Menurutnya, embung sangat dibutuhkan untuk mengatasi kekeringan. \"Solusinya ya harus dibuatkan embung. Di saat saluran irigasi tidak maksimal mengaliri lahan pertanian, embung menjadi alternatif,\" ujarnya, Senin (9/7). Pihaknya berharap pemerintah, terutama Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk memperhatikan kekeringan yang melanda daerahnya. Jamal mengatakan, pembangunan embung sangat didambakan petani. Dikarenakan dengan adanya embung dapat menyimpan. \"Padahal desa kita dilintasi saluran sekunder Eretan dan ada beberapa irigasi. Namun, tetap saja pada masa tanam gadu seringkali kesulitan mendapatakan pasokan air. Untuk desa kami areal persawahan luasnya sekitar 640 hektare,\" kata Jamal. (kom)

Tags :
Kategori :

Terkait