Diduga Teroris, Densus 88 Ciduk Tukang Stempel di Jl Ciremai Raya

Rabu 11-07-2018,09:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON- Suasana Jl Ciremai Raya, Perumnas, Kota Cirebon, mendadak ramai Selasa malam (10/7). Lalu lintas pun sedikit tersendat setelah puluhan anggota kepolisian dari Densus 88 /Anti Teror (AT) Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris di depan sebuah minimarket di wilayah tersebut. Warga pun sempat berkeruman. Terlebih anggota polisi yang melakukan penangkapan datang sambil menenteng senjata laras panjang. Sukron, tukang parkir yang saat itu berjaga di lokasi, mengaku melihat proses penangkapan tersebut. Menurutnya, saat itu polisi yang datang tiba-tiba meringkus dua orang yang diketahui bukan warga sekitar. “Yang saya tahu ada dua yang diamankan. Apakah pelaku satu atau dua, saya kurang paham. Tapi setahu saya saat itu yang dibawa oleh polisi ada dua orang,” ujar Sukron saat ditemui di lokasi. “Awalnya sih dikira penangkapan narkoba. Tapi ada polisi yang bilang itu penangkapan teroris. Warga banyak berhenti, tapi dilarang mengambil gambar,” tambahnya. Sementara itu, Sartono Ketua RW 18 Tampomas Mekarsari, Kelurahan Larangan, penangkapan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu terduga teroris baru saja keluar dari rumah kakak iparnya yang kebetulan juga sebagai ketua RT di wilayah itu. “Diamankan di sekitar minimarket. Saya tidak tahu apa saja yang dibawa oleh polisi,” katanya. Terduga teroris tersebut, sambung Sartono, diketahui berinisial SY (43) warga Kanggraksan, Kelurahan Harjamukti. Sebulan terakhir ini SY sudah tinggal di rumah kakak iparnya. Sehari-hari SY bekerja sebagai tukang pembuat stempel di Jl Evakuasi. “Kebetulan kalau kakak ipar terduga teroris itu masih sepupu saya. Kita semua tidak ada yang menyangka. Jelas kaget. orangnya selama tinggal di sini, katanya sedang ada masalah keluarga. Jadi sementara ikut ke keluarga kakak iparnya untuk menenangkan pikiran. Katanya begitu,” ungkap Sartono. Ada kebiasaan yang rutin dilakukan oleh SY. Setiap hari selalu keluar rumah saat waktu subuh dan baru kembali lagi saat malam tiba. Dia tak pernah terlihat di rumah kakak iparnya saat siang hari. “Dari pertama di sini, kalau keluar rumah pasti wkatu subuh. Pulang malam. Hampir tiap hari selama kurang lebih satu bulan. Informasi yang saya terima dari polisi, terduga pelaku yang diamankan saat penggerebekan cuma satu. Ya dia itu (SY, red),” tukasnya. (dri/den)

Tags :
Kategori :

Terkait