WAKIL Ketua DPR Fahri Hamzah sepertinya harus terbiasa membaca berita online dengan baik dan benar. Terutama mencermati kapan berita itu dibuat. Sebab, Fahri kembali membuat heboh dengan menyebarkan link berita lama tentang statement Freeport. Link tersebut berasal dari portal berita cnnindonesia.com. Judulnya Freeport Bantah Telah Sepakat Divestasi 51 Persen Saham. Sembari mem-posting link berita itu, Fahri menulis _#RezimPenipuRakyat_. Hashtag tersebut seolah-olah ingin mengatakan bahwa pemerintah menipu rakyat atas berita-berita tentang pemerintah yang telah menjalin kesepakatan 51 persen saham di Freeport melalui PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum. Mereka yang kontra dengan pemerintah tentu menelan begitu saja posting-an Fahri dan ikut mem-bully. Namun, mereka yang cerdas akan membuka link itu. Beritanya memang benar, Freeport membantah telah menjalin kesepakatan divestasi 51 persen saham. Tapi, itu berita lawas. Tepatnya terbitan Selasa, 22 Agustus 2017. Ketika banyak orang yang mem-bully, Fahri menghapus posting-an tersebut. Sayang, screenshot-nya sudah beredar luas. Kalau mau cerdas mencari di search engine, sebenarnya CNN Indonesia juga menurunkan berita baru terkait kesepakatan Freeport dan Indonesia. Judulnya “Resmi, Jokowi Genggam 51 Persen Saham Freeport”. (gun/c18/fat) Fakta Berita online yang diposting terkait Freeport yang membantah sepakat divestasi 51 persen saham merupakan berita lama. Berita terbaru dari media online yang sama justru presiden sudah resmi menggengam 51 persen saham Freeport.
Nyinyir Bermodal dengan Berita Lawas
Selasa 17-07-2018,01:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :