CIREBON-Pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sepi penonton. Salah satu penyebabnya kurang promosi dan lokasi penyelenggaraan yang tidak strategis. Padahal, tontonan rakyat ini diharapkan bisa dinikmati banyak pihak. Sehingga mendukung aspek pelestarian kebudayaan. Kepala Seksi Kesenian Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Dede Wahidin SSn berharap, ke depannya lokasi penyelenggaraan bisa diakses dengan mudah. Pagelaran pertama yang dilaksanakan, Jumat lalu (27/7), nyaris tidak menggema karena sepi promosi, pemberitaan dan penonton. \"Sayang banget, masyarakat yang datang nggak begitu banyak,\" ujar Dede kepada RadarCirebon. Disebutkan dia, pagelaran wayang tersebut merupakan kerja bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang menghadirkan Dalang Matthew. Kegiatan tersebut bertajuk; Pentas Wayang Kulit Keliling Pantura yang dilaksanakan di 10 kota/kabupaten. Sebagai pembukaan, tur dimulai di Keraton Kesepuhan Kota Cirebon. Dalam pagelaran tersebut pihaknya turu mengundang beberapa komunitas dan Pemerintah Kota Cirebon. Acara tersebut juga dikatakan Dede dibuka untuk masyarakat umum. Menurut Dede lokasi pagelaran wayang kurang strategis. Ia berharap untuk gelaran selanjutnya, dilaksanakan di lokasi terbuka. Sehingga memudahkan masyarakat untuk menonton. Setelah dari Keraton Kesepuhan Kota Cirebon, tur Pentas Wayang Kulit Keliling Pantura ini akan berlangsung di 9 titik lagi, salah satunya di Alun-alun Palimanan Cirebon dan Keraton Kacirebonan Cirebon, Jumat (3/8). (apr)
Ironis, Road Show Wayang di Pantura Kurang Promosi
Selasa 31-07-2018,12:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :