Widya Ngelak Jual Masjid Agung

Jumat 01-03-2013,09:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

TASIKMALAYA- Widya Sri Rahayu (15), siswa kelas III MTs Rarang Jami, Indihiang, Kota Tasikmalaya, adalah pemilik nomor handphone (HP) 08974658864 yang terpampang di situs jual-beli tokobagus.com dengan barang yang dijual Masjid Agung Tasikmalaya. Saat ditemui di rumahnya tadi malam, Widya mengaku tidak tahu menahu soal kemunculan iklan penjualan Masjid Agung Tasikmalaya seharga Rp50 juta yang terpampang sejak tanggal 17 Februari 2013 itu. Dia mengaku pertama kali menerima SMS perihal penjualan Masjid Agung itu pada tanggal 17 Februari, tepatnya hari Minggu pagi usai salat subuh. Dia mendapatkan sebuah sms yang isinya caci-maki terkati iklan penjualan Masjid Agung di Tokobagus.com. Namun saat itu dia mengaku tidak mengerti apa maksud dari SMS tersebut. “Hari Minggu (mulai terima SMS). Nggak tahu dari siapa, saya nggak ngerti,” ungkapnya saat ditemui wartawan di rumahnya. Karena saat itu belum mengerti Widya pun tidak terlalu menghiraukan SMS. Namun setelah berita di media masa terbit tanggal 27 Februari. Meski demikian dia memberitahukan hal tersebut kepada sang ayah, Yanto Riyanto (40). Namun waktu itu ayahnya menganggap sms tersebut hanya pekerjaan dari orang iseng. Widya sendiri mengaku dirinya tidak pernah memasang iklan menjual Masjid di Tokobagus.com. Siswi yang kini mau menghadapi ujian akhir itu mengaku hanya tahu cara mengoperasikan Facebook. Selain itu dirinya tidak pernah ngotak-ngatik website lain di internet. Widya biasanya online di warnet atau di rumahnya menggunakan laptop. “Nggak ngerti  saya juga dimana tokobagus.com nggak tahu. Aku cuma tahu facebook doang,” terangnya. Namun sekitar dua hari lalu, ayah Widya yang mengetahui informasi tersebut dari surat kabar kemudian memberitahukannya. Bahwa ada iklan penjualan masjid agung atas nama Widya dengan nomor HP yang sama. Widya menduga ada orang yang iseng menggunakan nama dan nomor kontaknya yang terpampang di Facebook untuk tindakan jail sehingga akhirnya merugikan dirinya. Sejak saat itu kata dia sms dan telepon tidak pernah berhenti masuk ke nomor Widya. Namun, karena takut, tidak ada satu SMS atau telepon pun yang dibalas, sesuai saran sang ayah. Sejak saat itu Widya mengaku sering-degan dan tertekan. Gara-gara banyak SMS caci-maki yang masuk ke nomor ponselnya hampir tiap jam. Hampir 300 lebih SMS masuk. Baik yang iseng-iseng menawar masjid, maupun yang marah-marah tidak jelas bahkan ada kata-kata kutukan. Akibat adanya kejadian tersebut, di sekolah, Widya juga menjadi ejekan teman-temannya. ”(Teman-teman) suka mengejek. Widya katanya buronan polisi. (Terganggu) susah makan, tidur juga gak nyenyak. Deg-degan,” ungkap remaja berponi itu.(pee)

Tags :
Kategori :

Terkait