Survei Palsu Bisa Bikin Gaduh

Rabu 15-08-2018,04:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PILPRES baru memasuki tahap tes kesehatan. Tapi, kegaduhan di media sosial sudah luar biasa. Salah satunya karena adanya polling dan survei yang dibuat public figure maupun media. Bahkan, ada yang sengaja membuat hasil survei palsu. Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin jadi korbannya. Salah satu yang banyak beredar di media sosial ialah survei yang mencatut logo Indo Barometer. Koran ini menemukan survei tersebut di sebuah grup Facebook. Survei itu sendiri disajikan dalam bentuk info grafis. Judulnya ”Survei Pilpres 2019”, lengkap dengan foto Jokowi dan Prabowo. Ada empat hasil survei dalam info grafis tersebut. Yakni, Jabar, Jateng, Sumut, dan Sulsel. Di empat provinsi tersebut, Prabowo menang. Dengan persentase, Jabar 67,5 persen; Jateng 59,7 persen; Sumut 68,4 persen; dan Sulsel 88,1 persen. Eh, ternyata polling tersebut palsu. Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menegaskan, produk grafis yang mencatut nama lembaganya tersebut hoax. Dikutip dari Rakyat Merdeka Online (Radar Cirebon Group), Indo Barometer akan mempertimbangkan langkah hukum terkait hal tersebut. Jawa Pos juga menemukan adanya kolase foto berisi screenshot hasil polling yang dilakukan media dan public figure di akun Twitter-nya. Antara lain, Indonesia Lawyer Club, Iwan Fals, Radio Elshinta, Kumparan, Fahira Idris, dan Faizal Assegaf. Sayang, pihak tertentu tidak menyampaikan hasil polling yang sebenarnya. Diambil yang menguntungkan kubunya saja. Itulah yang kemudian mengakibatkan kegaduhan di media sosial. Berikut kami paparkan faktanya. Kami sampaikan dari yang datanya betul terlebih dulu. Pertama, polling yang dibuat akun Twitter Indonesia Lawyer Club (ILC). Dalam screenshot disebutkan Jokowi dibanding Prabowo (26 persen-63 persen). Yang kedua, polling yang dibuat Iwan Fals. Dalam polling tersebut, Jokowi kembali kalah oleh Prabowo. Hasilnya 27 persen-68 persen. Ketiga, polling yang dibuat portal berita Kumparan. Dalam screenshot tertulis Jokowi kalah oleh Prabowo. Hasilnya, 21 persen-79 persen. Yang keempat, polling yang dibuat Fahira Idris. Hasilnya 79 persen pilihan untuk Prabowo, 16 persen untuk Jokowi, dan 5 persen golput. Nah, yang tidak sesuai fakta ialah screenshot polling yang dibuat akun Twitter Radio Elshinta dan Komisi Wasit. Dalam screenshot polling Radio Elshinta tertulis hasilnya Jokowi 21 persen dan Prabowo 79 persen. Faktanya, hasil akhir di akun Radio Elshinta, Jokowi menang dengan 59 persen. Sedangkan Prabowo mendapatkan 41 persen. Berikutnya, hasil polling yang dibuat akun Komisi Wasit. Dalam screenshot yang beredar tertulis Jokowi kalah oleh Prabowo. Angkanya 39 persen-61 persen. Padahal, hasil akhir di akun Twitter Komisi Wasit tertulis Jokowi menang 64 persen dan Prabowo 36 persen. Yang terakhir hasil polling yang dibuat akun Twitter Faizal Assegaf. Dalam screenshot tertulis Jokowi memperoleh 22 persen, Prabowo 74 persen, dan golput 4 persen. Padahal, faktanya, polling tersebut belum berakhir. Hingga kemarin, hasilnya masih unggul Jokowi dengan angka 67 persen, Prabowo 31 persen, dan golput 2 persen. Jadi, yang begini-begini jangan diseriusi ya. Apalagi sampai gaduh atau malah sampai unfriend. (gun/c17/fat) Fakta Survei Pilpres 2019 yang mencatut logo Indo Barometer adalah palsu. Pembuat hoax juga mengubah sebagian hasil polling yang dilakukan public figure di Twitter, kemudian menampilkannya dalam bentuk screenshot.

Tags :
Kategori :

Terkait