Liverpool Lebih Solid dan Pede Hadapi Tottenham Hotspur

Senin 17-09-2018,16:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

LONDON – Tottenham Hotspur dan Mauricio Pochettino memiliki makna yang spesial buat Jurgen Klopp. Pada laga debutnya di Premier League 17 Oktober 2015, Klopp langsung dihadapkan dengan laga tandang di White Hart Lane menghadapi Spurs dan Pochettino. Sebagai suksesor Brendan Rodgers saat itu, Klopp meraih hasil seri tanpa gol. Malam ini (15/9) di Stadion Wembley, Klopp dan Liverpool akan kembali bertemu Spurs. Pertemuan ini sekaligus memberikan kesempatan buat Klopp memperbaiki namanya. Musim lalu, Jordan Henderson dkk dibantai 1-4 oleh Hugo Lloris dkk di Stadion Wembley. Pembalasan Klopp akan berlangsung malam ini (siaran langsung beIN Sports 1/MNC TV pukul 18.30 WIB). Seperti diberitakan Liverpool Echo kemarin (14/9), Klopp mengatakan, pertandingan lawan Spurs bakal selalu menyulitkan. Pelatih 51 tahun itu masih ingat bagaimana timnya terjun bebas secara mental karena sebelum kekalahan itu timnya baru saja pesta 7-0 lawan Maribor di Liga Champions. “Hasil buruk pertandingan itu sungguh menyesakkan kami karena gol-gol yang tercipta akibat kesalahan kami. Kekalahan oleh Spurs itu menjadi alarm untuk kami,” tutur eks pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu. Saat dibantai Spurs 1-4 pada 22 Oktober tahun lalu, bek Liverpool Dejan Lovren menjadi sosok yang paling layak disalahkan. Dua gol awal Spurs yang dicipatakan Harry Kane dan Song Heung-min lahir karena ketidak cakapnya bek Kroasia itu mengamankan area lini belakang Liverpool. Dari empat matchweek Liverpool di Premier League, tanpa Lovren yang belum 100 persen fit setelah bertanding di Piala Dunia 2018, lini belakang Liverpool tetap solid. Joe Gomez dan Virgil van Dijk menjadi karang kokoh di lini belakang The Reds. “Saya tak pernah meragukan Dejan (Lovren). Saya tak pernah menilai karir seorang pemain dengan menyaksikan permainan 20 menit,” ucap Klopp. The Guardian menulis, pertahanan Liverpool sejauh ini menunjukkan sinyal positif. Bahkan, baru di matchweek saat bertemu Leicester City (1/9), gawang Liverpool yang dijaga Alisson Becker, bobol. Selain \'penyakit\' pemain belakang yang kurang konsisten, pekerjaan rumah Klopp dari musim lalu adalah rekor buruk Liverpool jika melakukan laga tandang melawan dengan tim enam besar. Musim lalu, dari lima kali lawatan ke markas Manchester City, Spurs, Arsenal, Chelsea, dan Manchester United, hanya melawan Arsenal, Liverpool bisa mencuri poin. Yakni melalui hasil imbang 3-3 di Emirates Stadium (22/12). Sisanya Liverpool takluk di 1-4 Wembley (22/10), 0-5 di Etihad Stadium (9/9), 1-2 di Old Trafford (10/3), dan 0-1 di Stamford Bridge (6/5). Nah, tentang rotasi pemain karena baru di matchweek keempat, Liverpool melakukan perubahan satu nama starting XI. Yakni, Naby Keita diganti Jordan Henderson. Untuk laga ini, Liverpool Echo memperkirakan hanya ada perubahan satu nama. Yakni antara Naby Keita atau Georginio Wijnaldum. “Tentu kami harus melakukan penggiliran pemain karena kami bermain di beberapa kompetisi. Saya selalu ingin memiliki pemain terbaik dalam tim saya,” tutur Klopp. Pundit Gary Neville sempat berkomentar soal kedalaman skuad yang dimiliki Liverpool ini. “Sebaiknya Klopp fokus pada satu kompetisi saja,” kata eks bek kanan Manchester United itu. Di sisi lain, kans Klopp buat membalas kekalahan telak di Stadion Wembley musim lalu cukup terbuka. Dua pilar Spurs mengalami cedera. Kapten dan kiper Hugo Lloris mengalami cedera paha. Sedangkan gelandang Dele Alli mengalami cedera hamstring. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait