Mundur Dari Wabup, Lucky Hakim Dinilai Pengamat Tidak Bisa Jadi Pemimpin Teladan

Mundur Dari Wabup, Lucky Hakim Dinilai Pengamat Tidak Bisa Jadi Pemimpin Teladan

Lucky Hakim-istimewa-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 serentak November mendatang, satu persatu nama calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, serta calon Bupati dan Wakil Bupati pun mulai bermunculan.

Salah satu yang menarik adalah adanya nama Lucky Hakim yang digadang-gadang akan maju di Pilkada 2024 menjadi calon Bupati Indramayu.

Hal tersebut justru dikatakan Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati, menunjukan bahwa Ketua Nasdem Indramayu itu sebagai contoh pemimpin tidak teladan.

Sebab kata Neni, Lucky Hakim sudah pernah mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu. Saat ini justru mau mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu.

BACA JUGA:Optimis Dapat Rekom dari Gerindra, Tokoh Cirebon Timur H Suaib Jawahir Siap Maju di Pilkada 2024

"Kita juga bisa menilai bahwa Lucky yang mengundurkan diri menurut saya itu bukan menjadi sosok pemimpin teladan ya. Kenapa? Karena justru di tengah berbagai macam gempuran-gempuran, pemimpin itu kan ditantang yah untuk bisa bagaimana kemudian menyelesaikan, bukan malah mundur," katanya.

Adapun hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukan Lucky Hakim unggul dari kontestan Calon Bupati Indramayu lainnya, dinilai Neni bukan karena kapasitasnya, namun hanya popularitasnya saja, karena Lucky Hakim masih punya status artis.

"Jadi elektabilitas, popularitas, apalagi memang artis itu masih menjadi magnet untuk pemilih kita, bukan hanya di Indramayu. Tanpa mereka (pemilih) itu mempertimbangkan bagaimana visinya, gagasannya," tutur Neni.

"Jadi saya melihat tetap Lucky Hakim ini bukan sosok pemimpin yang teladan," tambahnya.

BACA JUGA:Andre Taulany Ungkap Kondisi Hubungannya dengan Istrinya Pasca Layangkan Gugatan Cerai

Diusungnya calon pemimpin yang punya atau pernah punya status artis dari Partai Politik (Parpol) ini sebenarnya sempat disinggung oleh Neni sebagai strategi marketing politik instan.

Yang mana dengan strategi tersebut Parpol tidak perlu susah payah untuk mencari calon yang bakal diusung. Karena status artis tersebut dirasa sudah cukup untuk meraup suara.

"Karena partai itu pun sudah punya mesin politik (calon yang yang diusung dari kalangan artis), maka Parpol juga nggak perlu capek-capek kalau mengusung artis gitu kan, karena sudah dikenal juga dengan masyarakat termasuk di Indramayu," jelasnya. (abd/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: