Tak Terima, Persib Lawan Putusan Komdis PSSI

Rabu 03-10-2018,12:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Persib Bandung tidak terima dengan sanksi yang diambil Komdis PSSI. Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara S Taryono menyebutkan ada keganjilan dari sanksi yang diberikan Komdis PSSI. Setelah dicermati, kata Kuswara, ada beberapa keganjilan. Ia menjelaskan, ada beberapa poin keputusan yang penuh keganjilan. Salah satu di antaranya adalah tidak pernah mengundang pihak-pihak yang relevan di tubuh menajamen klub. Tidak diundanganya pihak manajemen klub membuat duduk permasalahan hanya berada di satu pihak. “Seharusnya, manajemen Persib juga diberikan kesempatan untuk menjelaskan secara rinci terkait permasalahan yang ada,” ungkap Kuswara melalui sambungan telepon kepada wartawan, kemarin. “Selama ini, pihak-pihak relevan seperti panpel dan pemain tidak pernah diundang untuk menjelaskan duduk persoalan seperti apa,” sambung Kuswara. Pada intinya, pihaknya keberatan dengan semua sanksi yang diberikan Komdis PSSI. “Adanya putusan Komdis PSSI, Persib Bandung keberatan. Dalam arti putusan itu tidak mencerminkan rasa keadilan. Kemudian bahwa seharusnya Komdis di dalam memutus harus melihat permasalahan secara komprehensif,” jelasnya. Kuswara mengaku pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap sanksi-sanksi yang diberikan itu. “Saat ini kami sedang pelajari kemungkinan besar untuk mengajukan banding terhadap persoalan itu,” tukasnya. Terpisah, dengan turunnya sanksi, Ketua Pembina Bobotoh Cirebon Yan Kurniawan Mulyana menyarankan beberapa poin. Pertama, elemen Bobotoh di daerah, berkumpul dan mengeluarkan pendapat di kantor-kantor media. Tujuannya untuk menyerap aspirasi Bobotoh dan langsung dipublikasikan. “Kalau ke kantor PSSI setempat akan menemukan kendala,” kata dia. ”Terus, aspirasi tidak akan langsung terasa efeknya karena PSSI daerah tidak punya wewenang lebih,” lanjut dia saat dihubungi Radar Cirebon. Yang kedua, dalam menyampaikan aspirasi harus dengan tertib, aman tanpa yel-yel provokasi. Sebaiknya, lanjut Yan Kurniawan, juga membuat surat pemberitahuan kepada kepolisian terdekat dengan tema Penyampaian Aspirasi Bobotoh. “Dalam penyampaian aspirasi, sebaiknya kita tunjukkan bukti-bukti yang mendukung atas ketidakadilan keputusan sanksi. Misal, kliping koran atau website yang memberitakan hal serupa. Yaitu, meninggalnya suporter di tempat lain. Di mana, keputusannya tak berimbang kepada Persib,” jelasnya. Hal lainnya, aspirasi Bobotoh ini, kata Yan, berupa desakan kepada PT PBB untuk mengajukan banding dan gugatan hukum lainnya terhadap keputusan Komdis PSSI. Isi aspirasi lainnya juga mendesak PT PBB, dalam hal ini manajemen tim plus pelatih untuk tidak mengizinkan dua pemain, Febri Hariyadi dan Dedi Kusnandar memperkuat Timnas Indonesia sambil menunggu hasil banding. Poin lainnya, didakan pertandingan amal sebagai salah satu bentuk peduli. Yakni antara Persib versus Persebaya untuk korban gempa dan tsunami. Serta untuk keluarga korban kekerasan suporter di tempat lain. Terpisah, Ketua Viking Persib Club Heru Joko menilai PSSI tidak bijaksana dalam menjatuhkan sanksi kepada tim kebanggaannya Persib Bandung. “Tidak bijaksana yah, tidak bersikap benar. Sanksinya harusnya bijaksana. Membuat jera tidak segitunya (larangan bertanding di pulau Jawa dan tanpa penonton, red),” ujar Heru Joko seperti dikutip dari Antara. Menurut dia, sebagai organisasi pendukung Persib, Viking akan menerima setiap keputusan PSSI. Namun dengan catatan, tak membuat seluruh pihak mengalami banyak kerugian. Ia memandang larangan bertanding di Pulau Jawa serta tanpa penonton di sisa musim kompetisi malah mencederai semangat dan cita-cita pengurus PSSI dahulu. “Gak bagus, sepak bola sebagai sarana pemersatu bangsa yah. Kalau cita-cita pengurus PSSI yang dulu untuk menjadikan PSSI menjadi sarana perjuangan, menjadi tercoreng,\" tuturnya. Ia berharap PSSI mengkaji ulang sanksi yang dijatuhkan dan proporsional jika ingin membuat efek jera. Apalagi kasus meninggal Haringga Sirila berada di luar stadion. \"Sanksinya yang membuat jera, tapi tidak membunuh semuanya. Kan itu mah oknum, kita Viking sudah mulai berubah, panpel segitu mah udah berusaha. Harusnya sanksinya yang membuat jera, tapi yang pas,” jelasnya. Heru mengaku pihaknya akan menunggu langkah manajemen Persib terkait hukuman ini. Ia mengancam pihaknya akan melakukan aksi jika hasilnya tetap merugikan semua pihak. ”Kami percaya kepada manajemen, kami masih menunggu banding dari manajemen dan kami akan ada di belakangnya,” tukasnya. (FIN/mid)

Tags :
Kategori :

Terkait