MADRID- Barcelona kembali ke jalur perebutan juara. Setelah sempat terpuruk akibat dipecundangi tim promosi Hercules pekan lalu, Lionel Messi dkk bangkit dan memetik kemenangan meyakinkan. Di kandang Atletico Madrid yang terkenal angker buat pendatang, mereka meraih victory dengan skor 2-1. Meski angkanya cukup tipis, kemenangan kemarin sangat istimewa bagi El Barca, sebutan Barcelona. Ini adalah victory perdana mereka di Vicente Calderon dalam empat musim belakangan. Terakhir kali mereka merebut tiga poin di sana adalah 20 Mei 2007, ketika Atletico sedang tidak dalam performa top, dan menyerah telak 0-6. Lionel Messi membuka kemenangan Barca di menit ke-13, setelah me-rebound tendangan David Villa yang membentur gawang. Gol tersebut terasa manis, sebab dicetak ketika Messi merayakan kebersamaannya selama sepuluh tahun di Nou Camp, markas Barcelona. Atletico sempat menyamakan kedudukan melalui Raul Garcia, 12 menit berselang. Namun, pada menit ke-32 Gerard Pique memastikan Barca pulang dengan tiga angka. “Tiga poin ini sangat penting. Kami mengalahkan lawan berat di saat yang sangat tepat, yakni setelah kekalahan dari Hercules,” ungkap Carles Puyol, defender sekaligus kapten Barcelona, seperti dilansir Associated Press. “Kami mestinya bisa mencetak skor lebih dari yang ada sekarang. Tapi ini saja sudah memuaskan,” tambahnya. “Kami berhasil mengendalikan jalannya pertandingan. Atletico praktis tidak mendapat banyak kesempatan untuk melepaskan tendangan ke gawang,” imbuh gelandang Andres Iniesta. “Kami sebenarnya membutuhkan tambahan gol supaya lebih rileks, tapi saya senang dengan penampilan tim. Kami bermain sensasional di stadion yang biasanya tidak menguntungkan bagi kami,” lanjut dia. Sejatinya, laga kemarin berjalan cukup intens dan ketat. Terbukti, hanya gol Messi yang tercipta dari open play. Dua gol sisanya, baik yang dicetak Garcia maupun Pique berasal dari skema set piece, yakni tendangan sudut. Pique sendiri menyatakan, dalam pertandingan dengan intensitas tinggi seperti kemarin, sulit mencetak gol jika tidak dari bola-bola mati. Atletico juga menggenjot serangan di babak kedua. Tercatat, mereka membuka peluang melalui striker asal Uruguay Diego Forlan, serta playmaker Jose Antonio Reyes. Sayang, keduanya masih bisa diblok oleh kiper Victor Valdes. Sedangkan Barcelona lebih banyak membuka kans melalui serangan balik. Karena itu, tidak mengherankan kalau entrenador Barcelona Josep Guardiola memuji Los Rojiblancos -sebutan Atletico- habis-habisan. Dia kini berharap Forlan dkk mampu mengalahkan rival terberat mereka, Real Madrid. “Saya yakin mereka (Atletico, red) bisa melakukan itu,” ucap Guardiola. “Kalau mereka selalu menunjukkan mental tanding dan agresivitas seperti di laga ini, mereka bisa mengalahkan siapa pun. Termasuk Real Madrid. Asal konsisten, Atleti (sebutan lain Atletico, red) adalah kandidat kuat dalam perebutan juara,” paparnya. Kendati menerima pujian dari sang lawan, manajer Atletico Quique Sanchez-Flores tetap menyesali kekalahan timnya. Pasalnya, persiapan Atleti dalam menyambut laga ini sudah sangat matang. Pria 45 tahun itu bahkan menyimpan pemain-pemain terbaiknya dalam laga Europa League melawan Aris Salonika. Akibat strategi itu, mereka menelan kekalahan 0-1. Namun, Flores juga mengakui bahwa Barca tampil lebih superior daripada timnya kemarin. “Di babak pertama, kami memang belum menampilkan performa terbaik kami. Wajar kalau Barca langsung leading di 45 menit pertama,” ucap Flores kepada AS. “Tapi yang paling saya sesali adalah babak kedua. Kami tampil jauh lebih baik dan solid, serta memiliki banyak peluang,” lanjutnya. “Tapi di luar itu, Barca memang lebih brilian, baik secara fisik maupun taktik. Kami tampil tidak sebagus biasanya, tapi kami kalah terhormat dari lawan yang lebih hebat. Mereka sudah mengumpulkan banyak gelar. So, anak-anak tidak terlalu terpukul,” imbuh Flores. (na)
Hapus Kutukan
Selasa 21-09-2010,06:27 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :