Tangis Haru di Arena, Pegulat Kabupaten Cirebon Pertahankan Tradisi Emas

Senin 15-10-2018,16:06 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BOGOR - Perjuangan pegulat Kabupaten Cirebon pada Porda Jabar XIII/2018 di Kabupaten Bogor cukup berat. Selain persoalan teknis, pegulat juga menghadapi faktor nonteknis yang lebih menguntungkan salah satu kontingen. Berbagai upaya yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Sebanyak 2 emas berhasil diraih anak asuh trio pelatih Teti Perawati, Hendri Sapta Kusuma, dan Pamy Gunawan ini. Emas disumbangkan Ade Tokun di nomor Greco Roman 54 kg dan Erwin Setiawan nomor Greco Roman 71 kg di Gedung Megantara Lanud Atang Sendjaya, Bogor, Sabtu (13/10). Khusus untuk Ade Tokun, pegulat tersebut jadi “incaran” pihak-pihak yang tidak suka Kabupaten Cirebon meraih emas. Beruntung, mental Ade tidak melemah dan fight hingga babak final. Di babak final, Ade mengalahkan pegulat Kabupaten Bogor, Budi Surya 4-1. “Perjuangan kami sangat berat, banyak pihak yang tidak ingin Tokun menang. Alhamdulillah medali emas ini akhirnya bisa kami genggam meski susah payah,” ujar Teti, sambil menangis. Kemenangan Erwin juga tidak kalah dramatis, dan hanya menang tipis 2-1 dari pegulat Kabupaten Bandung Barat, Mustopa. Padahal secara teknis, Erwin bisa menang dengan skor 5-1. Seusai kemenangan Erwin, tangisan haru dan bangga pun pecah di ruang isolasi atlet. Kemenangan Erwin juga lebih bermakna karena dihadiri orang tua dan keluarga, serta sang pelatih Pamy Gunawan adalah kakak kandung Erwin. Selain 2 emas, Kabupaten Cirebon juga meraih 2 medali perunggu atas nama Tarwiyah di gaya bebas 53 kg dan Wiwi Kartiwi di gaya bebas 48 kg. Sementara 4 pegulat yang lolos babak utama Porda gagal menyumbangkan medali. Meski hanya meraih 2 emas dan 2 perunggu, cabor gulat berhasil membuktikan sebagai cabor yang konsisten menyumbangkan emas sejak Porda IX/2003 Kabupaten Indramayu. Saat itu Solihin mencatatkan diri sebagai pegulat yang menyumbangkan emas. Pamy Gunawan dan Hendri Sapta Kusuma melanjutkan tradisi emas di Porda X/2006 Karawang. Hendri masih menjaga tradisi medali emas di Porda XI/2010 Bandung. Sementara tahun 2014, Khaerudin merupakan generasi baru yang menyumbangkan emas. Tahun ini giliran Ade Tokun dan Erwin Setiawan yang menjaga tradisi emas tersebut. “Kami akan terus melakukan pembinaan. Apalagi, kami termotivasi melakukan regenerasi dengan melihat hasil baik di Popda 2018 atau event pelajar kemarin. Semogga ke depan kami masih tetap mendapat dukungan maksimal dari pihak terkait,” pungkas Teti. (iim)

Tags :
Kategori :

Terkait