Walah! Usai Makanan Malam, 9 Pemuda Desa Gebangilir Keracunan

Kamis 18-10-2018,11:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Sedikitnya sembilan pemuda asal Blok Karangturi Desa Gebangilir Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon dilarikan ke RSUD Waled, Rabu malam (17/10). Mereka terkapar kesakitan. Sebelumnya mereka mengaku kondisi tersebut akibat keracunan makanan yang disantapnya. Namun, belakangan fakta baru muncul berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Terungkap ditemukan kandungan zat kimia alkohol. Kesembilan pemuda yang mengalami keracunan tersebut adalah Sadria (23), Deni (20), Ismail Marjuki (18), Nasori (25), Heriyanto (16), Muradi (28), Doni (19), Eko Maulana (21), dan Sawud (20). Data yang dihimpun Radar Cirebon, para pemuda yang jumlahnya lebih dari sembilan orang itu menyantap nasi kuning dan masakan kerang hijau pada Selasa (16/10) malam. Usai menyantap makanan tersebut, satu persatu merasakan mual dan pusing. Bahkan, beberapa di antaranya harus terbaring di atas kasur sepanjang hari. Karena terus muntah dan kekurangan cairan. Sekdes Gebangilir Abdul Manaf kepada Radar Cirebon membenarkan adanya kejadian yang menimpa warganya itu. “Informasi yang kami terima mereka makan nasi kuning dengan lauk mi kuning goreng, kerang hijau dan telur. Sampai sekarang kondisinya terus memburuk dan mereka semakin lemah. Data yang masuk saat ini ada 8 sampai 9 pemuda yang diduga keracunan,” jelasnya. Manaf mengatakan, mereka sempat berobat ke dokter. Kondisinya juga sempat pulih pada siang harinya. Namun pada Rabu malam (17/10) tiba-tiba memburuk lagi. Mereka kembali muntah-muntah, sehingga membuat keluarga khawatir. “Kalau hasil lab (laboratorium, red) ditemukan jenis zat kimia beralkohol,” imbuh Abdul Manaf. Sementara itu, Babinsa Desa Gebangilir Sertu Amin Tri mengungkapkan kronologis kejadian berawal saat kesembilan pemuda begadang di rumah Muradi di Blok Karangturi RT 04/03 Desa Gebangilir Selasa malam (16/10). Lantaran saat itu merasa lapar, mereka kemudian membeli nasi kuning di Desa Gebang sekitar pukul 23.30 WIB. Mereka makan bersama dengan tambahan kerang ijoan yang dimasak sendiri. Malam itu tidak terjadi apa-apa dan mereka pulang ke rumah masing-masing. Namun pada Rabu (17/10) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, mereka mulai mengalami pusing-pusing dan muntah-muntah serta  BAB (buang air besar). Saat itu mereka berada di rumah masing-masing. Sehingga tidak terpikir bahwa hal itu juga dialami teman-teman lainnnya. Baru setelah Magrib sekitar pukul 18.30 WIB mereka saling kontak. Dan, ternyata kesembilan pemuda tersebut mengalami keracunan masal. “Baru setelah Magrib mereka mengetahui apa yang dialami itu ternyata dialami teman-teman lainnya yang semalam makan bersama tersebut,” kata Amin Tri. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait