Waspada, Stroke Juga Bisa Menyerang Usia Produktif

Selasa 30-10-2018,07:07 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Memperingati Hari Stroke Sedunia, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Cabang Cirebon menghelat kegiatan Cirebon Waspada Stroke. Up again After Stroke, menjadi tajuk kegiatan. Ketua Panitia Kegiatan Cirebon Waspada Stroke, dr Hendry Gunawan SpS menjelaskan, helatan ini semata-mata meningkatkan awareness masyarakat terhadap stroke. Sebelumnya, Sabtu (27/10) rangkaian kegiatan telah dimulai dengan talk show, deteksi dini, simposium dokter ber-SKP IDI, dan deteksi dini kepikunan (demensia). Puncaknya, Minggu (28/10) dilaksanakan senam otak di Car Free Day (CFD) Jl SIliwangi. Juga ada konsultasi dengan dokter spesialis saraf, dan prediksi individu tentang faktor risiko stroke. \"Antusias masyarakat cukup baik. Banyak yang ikut deteksi dini sepanjang acara,\" ujar Hendry, kepada Radar Cirebon. Hari Stroke Sedunia, sebetulnya diperingati setiap 29 Oktober. Namun acara puncak peringatan dimajukan sehari. Kegiatan itu dilaksanakan agar masyarakat rutin melaksanakan deteksi dini. Sehingga bisa melakukan pencegahan. Hendry menyebutkan, saat ini persepsi masyarakat terhadap stroke perlu diluruskan. Banyak yang beranggapan penyakit hanya terjadi pada usia lanjut. Padahal dalam kenyataannya stroke bisa terjadi pada siapa saja. Banyak yang menderita penyakit ini di usia produktif. \"Jangan anggap sepele,” ucapnya. Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, Dedi Taufikurohman menyebutkan, saat ini penderita stroke terus meningkat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda), pada tahun 2007, sedikitnya 8,3 dari seribu penduduk menderita stroke. Kemudian pada tahun 2013, meningkat menjadi 12,1 per seribu penduduk. Penyakit stroke, tidak bisa dianggap remeh. Dedi menyebutkan, kerugian tidak sekadar dari segi kesehatan tapi juga defisit ekonomi. \"Di periode 2007 sampai 2015 diperkirakan defisit ekonomi sebesar Rp 50 triliun,” tuturnya, usai mengikuti senam otak. Stroke, kata dia, menyebabkan defisit ekonomi hampir 10 persen dari total anggaran kesehatan. Dalam momen tersebut Dedi bersama Perdossi dan dinas terkait pun menggalangkkan Cirebon Waspada Stroke guna menekan angka penderita stroke yang semakin meningkat. “Satu dari enam orang di dunia pernah terserang stroke. Untuk itu mari kita atur pola asupan makanan agar terhindar dari stroke. Di samping itu, senam otak, juga bisa membantu mencegah terjadinya stroke,” jelasnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edi Sugiarto MKes menambahkan, dinas kesehatan berusaha melakukan pencegahan dan deteksi dini. Delapan tahun terakhir sudah ada 239 Posbindu PTM yang tersebar di 247 RW. “Posbindu ini merupakan upaya kesehatan promotif dan preventif. Faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, kurang gerak yang jadi fokus posbindu,” katanya. Meski telah berjalan delapan tahun ke belakang, namun dalam momen kali ini dinkes menekankan untuk lebih dioptimalkan. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait