Musim Panen, Garam Hanya Dihargai Rp 1.000/Kg

Kamis 01-11-2018,12:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Memasuki musim panen, harga garam di tingkat petani di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan drastis. Bahkan saat ini harga garam jatuh ke angka Rp 800-Rp 1.000 per kilogram. Para petani pun berharap pemerintah membuat patokan harga terendah dan ada penyerapan garam untuk mencegah makin anjloknya harga garam. Tarlim (49), salah seorang petani garam di Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu mengatakan, di musim panen kali ini memang harga garam jatuh. Saatini harga garam hanya Rp 1.000/kg. Bahkan di tingkat petani hanya Rp 800/kg. “Memang sudah biasa, Pak. Kalau musim panen garam ya otomatis harga garam jatuh. Itulah nasib kami,” ungkap Tarlim, Rabu (31/10). Abdullah Tohir (52), petani garam di Desa Tanjakan Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu mengungkapkan, harga garam sebelumnya sempat menembus angka Rp 2.000/kg dan membuat petani senang. Namun belakangan mengalami penurunan drastis hingga Rp 1.000/kg. “Memang kalau memasuki masa panen harga garam mengalami penurunan. Kami berharap ada langkah dari pemerintah, agar harga garam bisa stabil,” kata Abdullah. Kondisi serupa terjadi di salah satu sentra garam di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Harga garam di tingkat petani ada di kisaran Rp 1.000/kg. Harga itu sudah mengalami penurunan dibandingkan saat panen perdana pada awal Juli lalu yang ada di kisaran Rp 1.500–Rp 1.600/kg. “Sekarang banyak petani garam yang panen, jadi harga pasti turun,” kata petani garam asal Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Robedi. Robedi menyatakan, berdasarkan pengalaman selama ini, harga garam akan semakin anjlok saat memasuki masa puncak panen raya. Bahkan, harga pernah di bawah Rp 500/kg. Robedi mengungkapkan, untuk mencegah anjloknya harga garam di tingkat petani, maka pemerintah harus menetapkan harga patokan terendah garam. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait