Kampus ITB Cirebon Bisa Jadi Magnet Ekonomi

Jumat 02-11-2018,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kehadiran ITB kampus Cirebon diprediksi akan mendongkrak kemajuan wilayah Cirebon khususnya Kabupaten Cirebon. Karena, adanya ITB akan bisa meningkatkan dari berbagai sektor termasuk sektor ekonomi. Pembangunan ITB kampus Cirebon yang berlokasi di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon ini menggunakan pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal tersebut terungkap saat konsultasi publik pembangunan ITB kampus Cirebon, Kamis (1/11). Staf Ahli Kementerian Ristekdikti, Ir Hari Purwanto MSC DIC kepada Radar mengatakan pembangunan ITB kampus Cirebon menggunakan pola KPBU. \"Dengan pola kerjasama badan usaha dengan pemerintah,\" ujarnya. Sudah ada enam perguruan tinggi negeri yang melakukan pembangunan dengan pola KPBU. \"Kita sudah melakukan studi untuk 6 kampus, Samratulangi membangun rumah sakit pendidikan, Unud juga bangun RS pendidikan, kemudian UGM RS pendidikan, Undip itu kampus laut, kemudian di Batam Politeknik, lalu ITB di kampus Cirebon,\" sebutnya. Menurut Hari, pembangunan kampus ITB di Cirebon diprediksi dilaksanakan pada tahun 2020. \"Yang sudah tahap kedua, kan ini tahap satu sudah selesai, tahap kedua sudah mulai yaitu di Samratulangi. ITB itu nyalip sekarang, akhir tahun sudah selesai tahap pertama. Tahun depan kira-kira, pertengahan tahun sudah selesai studi lengkapnya, sehingga awal 2020 kita sudah bisa melakukan pembangunan. Satu setengah tahun hingga dua tahun selesai,\" paparnya. Hari sangat yakin dengan hadirnya ITB di Cirebon maka akan mampu membawa kemajuan di Kabupaten Cirebon. \"Itu menjadi kebanggaan Indonesia, karena keberadaan ITB di sini itu mencerminkan pembangunan di Pantura. Kaya magnet, orang berbagai daerah semua lari ke Cirebon. Apalagi di Cirebon itu di tengah-tengah industri, ada pelabuhan Patimban, Bandara Kertajatai, kereta api cepat dan lain-lain. ITB nanti akan mengangkat perguruan tinggi-perguruan tinggi sekitarnya,\" ungkapnya. Pembangunan ITB kampus Cirebon ini merupakan percontohan pembangunan dengan pola KPBU. \"Kerjasama dengan Kementerian Keuangan, Bappenas kemudian dari BKPM, dan ini menjadi model sukses pertama kalau ini bisa menyalip dari Samratulangi,\" katanya. Dengan hadirnya ITB juga menurut Hari akan bisa memancing dan memajukan perguruan tinggi lain disekitar Cirebon. \"Sekarang jumlah perguruan tinggi di Indonesia sekitar 4370 an sedangkan negerinya 130 an, tidak semua perguruan tinggi itu sehat, jadi ada wacana bagaimana yang kurang sehat itu kita bantu naik ke atas, apakah merger atau lainnya,\" tambahnya. Sementara itu Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi DEA kepada Radar mengatakan pihaknya sangat yakin dengan hadirnya ITB di Cirebon akan berdampak positif bagi pembangunan di wilayah Cirebon. \"Dimanapun ketika berdiri sebuah perguruan tinggi, maka ekonomi akan berkembang. Contoh dengan banyaknya mahasiswa, karyawan, dosen yang beraktivitas, banyaknya tamu yang datang, itu pasti akan tumbuh ekonomi,\" ujarnya. Terlebih lagi menurut Kadarsah, ITB juga mempunyai laboratorium kelautan yang cocok dengan kondisi geografi Kabupaten Cirebon. \"Yang kedua di Watubelah itu kita sudah memasang bersama dengan Kementerian kelautan dan maritim Korea, laboratorium kelautan yang didukung satelit laut,\" ucapnya. Hadirnya ITB di Cirebon juga akan membawa kemajuan bagi potensi-potensi yang ada di Kabupaten Cirebon. \"Cirebon terkenal dengan batik, kami ke sini akan semakin menguatkan kualitas maupun citra batik Cirebon dengan sentuhan desain yang selalu up to date. Cirebon juga punya rotan, kami di ITB punya program studi desain produk, itu juga akan coba kita bantu untuk meningkatkan sentuhan-sentuhan bahan kualitas dari desain rotan,\" jelasnya. Selain itu juga potensi pariwisata Cirebon juga akan didorong maju. \"Kita juga setelah ITB Arjawinangun dibangun kita rancang akan banyak kegiatan seminar internasional dilakukan di Arjawinangun. Jadi pesawat dari Jepang, Amerika, Eropa itu nanti mendarat di Kertajati, masuk Cirebon, ini ada ekonomi yang masuk bukan hanya sainstifik tapi pariwisata,\" ungkapnya. Saat ini pihaknya baru mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk pembangunan kampus tahap awal.  \"Kita saat ini sudah mendapat anggaran dari Pemprov Jabar untuk membangun tahap pertama. Jadi sambil menunggu dari KPBU yang 2020, tahun ini sudah akan kita bangun, tahap pertama 50 miliar, kita akan bangun gedung tiga lantai, pembangunan jembatan, penimbunan jalan dan penanaman pohon,\" ujarnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait