Disnakertrans Klaim Jumlah TKI Asal Cirebon Menurun

Sabtu 03-11-2018,22:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON -  Jumlah TKI asal Kabupaten Cirebon menyusut jauh dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi, Jumat (2/11). Abdullah menyebutkan, jumlah TKI asal Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Abdullah pun menuturkan jumlah TKI dari tahun ke tahun. “Tahun 2016 itu jumlah TKI di kita ada sekitar 8.500 orang. Di tahun 2017 lalu menyusut menjadi 8.300 orang. Nah, per bulan Juli 2018 itu kembali menyusut menjadi 5.600 orang,” ungkapnya. Menurutnya, penurunan jumlah TKI asal Kabupaten Cirebon disebabkan karena beberapa hal. Salah satu faktor turunnya jumlah TKI, karena aturan ketat bagi tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri. “Karena memang ada aturan yang cukup ketat di berbagai negara untuk menjadi tenaga kerja. Bahkan banyaknya tenaga kerja yang tidak resmi sekarang dikenakan hukuman, sehingga karena ketatnya aturan sangat memungkinkan para calon TKI asal Kabupaten Cirebon mengurungkan niatnya menjadi TKI,” ujarnya. Pemerintah, lanjut Abdullah, telah meluncurkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) untuk meningkatkan kesejahteraan kepada keluarga dan TKI. “Jadi program Desa Migran Produktif ini sasarannya adalah di mana desa yang paling banyak penduduknya menjadi TKI. Untuk Kabupaten Cirebon ada 4 desa, yaitu Desa Rawaurip, Kertasura, Grogol serta Wiyong,” bebernya. Desa Migran Produktif ini, menurut Abdullah, akan diberikan berbagai macam keterampilan untuk digunakan berwirausaha. “Jadi misalkan Desa Rawaurip itu keterampilan membuat garam yodium, Desa Wiyong membuat sprei. Sehingga memang lebih kepada pelatihan keterampilan wirausaha,” tuturnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait