26 Santri Digitalpreneurship Diwisuda

Minggu 04-11-2018,20:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Pesantren At-Taqwa Digitalpreneurship kembali mewisuda santrinya, kemarin (2/11), di Gedung Islamic Centre Attaqwa Cirebon. Ada 26 santri yang diwisuda di pesantren yang menggabungkan pendidikan akhlak, ekonomi, dan digital itu. Kepala KPw BI Cirebon M Abdul Majid Ikram mengatakan, Pesantren At-Taqwa Digitalpreneurship merupakan program dari KPw BI Cirebon bekerja sama dengan Yayasan At-Taqwa Center yang sudah dilakukan sejak bulan April 2018. Dijelaskan Majid, rangkaian program Pesantren At-Taqwa Digitalpreneurship sudah terlaksana dengan baik sampai akhir bulan Oktober 2018. Program ini, sambungnya, bertujuan meningkatkan pemberdayaan UKM, dalam hal ini anak-anak putus sekolah. “Dari program ini, kita harapkan mereka bisa langsung shortcut, dia dapat ilmunya, praktik langsung dan dapat penghasilan,” tuturnya. Setelah sukses di dua angkatan, kata Majid, program ini akan dikembangkan di Bank Indonesia lainnya, termasuk BI Pusat. “BI akan terus support, walapun kami butuh kreativitas, karena jangan sampai program ini mati inovasi sampai disini,” terangnya. Dijelaskan Majid, Pesantren At-Taqwa Digitalpreneurship awalnya ada 30 santri. Namun, karena programnya cukup intensif sehingga yang bertahan hanya ada 26 santri. Selain dari sisi bisnis, lanjut Majid, dalam Pesantren At-Taqwa Digitalpreneurship juga diberikan materi etika, moral, bisnis berbasis pada syariah. Majid berharap, program ini juga kalkulasinya bisa lebih besar, tidak harus 30 santri tapi bisa lebih. Selain itu, bisa men-shortcut pengangguran dan di sisi lain juga dapat mendorong perumbuhan ekonomi sektor ritel yang notabene ada ritel tradisional, modern, hingga online sehingga dapat bersinergi dengan baik. “Insya Allah, tahun depan program ini masih ada. Kalau konsep ini bagus, dijalankan dengan profesional, bertanggung jawab, dan output-nya baik, kami BI akan tetap support,” tandasnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait