Operator Call Center Cirebon Siaga 112 Diteror 3.570 Telepon ”Hantu”

CIREBON-Berdasarkan Peraturan Walikota Cirebon 32/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Cirebon Siaga 112, pada tanggal 29 Oktober 2018 diluncurkan layanan Cirebon Siaga 112 untuk Kota Cirebon. Layanan ini beroperasi selama 24 jam dan gratis. Tentu saja layanan telepon darurat Kota Cirebon 112 jadi kabar baik bagi masyarakat Cirebon. Dengan layanan tersebut masyarakat Cirebon bisa dengan mudah meminta bantuan di manapun dan kapanpun. Sayangnya, angka penyalahgunaannya terus melonjak. Dari data yang ada panggilan Call Center Cirebon Siaga 112 dari 1 Oktober hingga 8 November, ada sekitar 7.444 panggilan yang masuk. Sayangnya, dari jumlah itu hanya sedikit saja panggilan yang benar-benar melaporkan kejadian sesungguhnya. Kepala Seksi Pengembangan Ekosistem Egovernment Dodi Solihudin MT mengatakan, penyalahgunaan ini merupakan hal serius. Yang perlu dihadapi dengan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. “Banyaknya ghost call. Ghost call itu seperti missed call, diangkat langsung ditutup lagi. Atau diangkat, tapi diam, nggak ada yang ngomong,” ujar Dodi kepada Radar Cirebon.   Sosialisasi dilakukan diantaranya SMS Blast dan iklan masyarakat. Juga di media cetak dan elektronik. Diharapkan masyarakat bisa semakin menyadari dan memanfaatkan layanan ini secara baik. Banyaknya ghost call, dikhawatirkan Dodi mempengaruhi layanan 112. Jumlah 7.444 panggilan menandakan begitu sibuknya operator. Tidak menutup kemungkinan jaringan juga sibuk. Sehingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan justru sulit terhubung. “Jadi perlu diketahui 112 ini layanan kegawatdaruratan. Masyarakat mudah-mudahan bijak. Nomor telepon 112 bukan untuk iseng,\" katanya. Berbeda dengan prank call, ghost call merupakan panggilan yang ketika diangkat tidak ada suara dari penelpon atau sebelum diangkat langsung dimatikan oleh si penelepon. Prank call biasanya berisi panggilan telepon jahil atau iseng. (myg)