TK Mulai Terapkan Kurtilas

Minggu 11-11-2018,17:07 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Perubahan sistem pendidikan menjadi kurikulum dua ribu tiga belas (Kurtilas), berdampak signifikan dalam hal pemberian nilai dalam rapor. Termasuk kepada lembaga pendidikan di tingkat  pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Demikian disampaikan Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar kepada Radar, Sabtu (10/11). Menurut dia, belum lama ini pihaknya telah memberikan pemahaman kepada para guru TK se- Kabupaten Cirebon agar tidak menimbulkan kesalahan di kemudian hari. Sedikitnya ada 150 guru TK yang diberikan pemahaman berkaitan dengan pengisian rapor Taman Kanak-kanak (TK) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pembelajaran kepada para guru TK. Tujuannya agar guru TK tersebut memahami. “Mengingat adanya perbedaan dari tahun sebelumnya,” ujar Asdullah. Dia menjelaskan, perbedaan itu salah satunya berkaitan dengan penilaian. Ketika sebelumnya menceklis poin yang telah dikuasai oleh siswa. Sementara dengan aturan terbaru, harus bisa dinarasikan. Misalnya, anak memiliki kelemahan dibidang apa, maka dinarasikan pula penindakannya. “Nah itu, dinarasikan,” tuturnya. Dengan begitu, perkembangan anak bisa terpantau. Bukan hanya melalui urutan angka dalam penilaiannya, namun juga terdeskrispsikan, sehingga antara guru dan orang tuanya bisa saling melengkapi, sebagai upaya memberikan fasilitas dalam perkembangan anak. “Begitu besar tanggung jawab guru TK dalam hal memberikan edukasi dan terlibat dalam perkembangan siswa,” ucapnya. Disinggung seberapa besar bentuk perhatian pemerintah kepada guru-guru TK, Asdullah mengaku, saat ini pemerintah telah memberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) senilai Rp18 miliar. Nilai tersebut, untuk semua lembaga pendidikan TK yang jumlahnya mencapai 600 lembaga. “Dari segi perhatian pemerintah besar sekali. Sebanyak 18 miliar diberikan untuk semua lembaga yang ada. Bukan hanya untuk PAUD maupun TK saja, tetapi juga kelompok bermain,” ungkapnya. Asdullah membeberkan, untuk jumlah besaran nilainya per orangnya mencapai Rp6 ribu rupiah. Diberikan per triwulan. Akan tetapi, tidak mesti per triwulan mengingat menyesuaikan ketersediaan anggaran, sehingga sedang diusahakan agar bisa diberikan pertahun. Alasannya, karena sering mengalami kendala. “Bantuan tersebut, diberikan sebagai upaya dalam hal memberikan peningkatan mutu proses pembelajaran, termasuk didalamnya untuk pengawas,” katanya. Selain itu, tambah Asdullah, bahwa saat ini di Kabupaten Cirebon dipastikan sudah 60 persen masyarakatnya telah mempercayakan anak-anaknya untuk masuk ke Pendidikan Usia Dini. Meskipun tidak ada aturan baku yang mengikat. Namun, sebenarnya pendidikan usia dini amat penting. “Pentingnya pendidikan itu dimulai dari usia dini, anak harus diajarkan pengetahuan dengan karakter. Alhamdulillah, saat ini warga Kabupaten sudah faham itu, sebanyak 60 persen, anak-anaknya dimasukan dilembaga pendidikan usia dini,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait