Tanah Bergerak, Tiga Rumah di Ciwaringin Ambles

Selasa 13-11-2018,18:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Tanah bergerak di Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon mengancam amblesnya jalan nasional Cirebon-Bandung. Bukan hanya itu, akibat kondisi tanah yang bergerak, mengakibatkan sejumlah rumah warga retak-retak dan nyaris ambruk. Kuwu Desa Ciwaringin Eka Wati kepada Radar Cirebon mengatakan, pada tahun sebelum 2018 lalu, sudah ada tiga rumah yang ambles. Yakni rumah Samiun, ruko milik TB Masduki, dan rumah milik TB Mulyadi. Ruko dua lantai milik TB Masduki itu dibangun tahun 2015. Belum genap satu tahun, bangunan sudah retak-retak parah, satu tahun berikutnya ruko tersebut ambles. Begitupun rumah milik Samiun dan TB Mulyadi sama-sama mengalami ambles. “Pak Samiun itu rumahnya ambles tahun 2014. Kalau pak TB Mulyadi sekitar tahun 2016. Pak Mulyadi dan Masduki sudah pindah,” beber Eka. Eka mengungkapkan, amblesnya tanah tersebut juga mengancam jalan nasional Cirebon Bandung yang sudah mulai mengalami keretakan. Sekitar tahun 2012-2013, lokasi itu tanah lapang yang luas. Sekarang sudah pada ambles semua. Bahkan, jalan nasional yang ada di depannya juga berpotensi ambles juga. Sekarang saja jalan tepat di depan rumah yang ambles, kondisinya sudah mengalami retak-retak. Bahkan tanah di pinggir jalan sudah agak miring. Dia menduga, tanah bergerak ini karena abrasi dari Sungai Ciwaringin. Pihaknya sudah mengirimkan surat kepada BBWS untuk segera memperbaiki tebing Sungai Ciwaringin. Sementara, pantauan Radar Cirebon di lapangan, rumah milik Babinsa Desa Ciwaringin, Sertu Dulkalim di Blok Desa RT 2 RW 1 Desa Ciwaringin temboknya mengalami retak-retak dan kondisi sudah miring. Sehingga berpotensi ambruk pada bagian belakang rumah. Kondisi rumah Sertu Dulkalim ini, berimbas dari tanah bergerak yang sudah merusak tiga rumah pada tahun-tahun sebelumnya. Kepada Radar Cirebon, Sertu Dulkalim mengatakan, rumahnya yang dibangun pada tahun 2007 silam tersebut, sudah mulai mengalami retak-retak satu tahun lalu. “Memang kalau sudah musim hujan tanah mulai bergerak. Rumah saya mulai retak-retak tahun kemarin. Sekarang malah bertambah parah sampai bagian belakang rumah mengalami kemiringan,” ujarnya. Dulkalim mengatakan, dulu sewaktu dirinya membangun rumah, kondisi sekitarnya sangat luas dan lapang. Pada tahun 2007 itu masih luas sekali kanan dan kiri. Sekarang tanah di belakang rumah sudah ambles, bagian kiri rumah juga ambles. Sampai tiga rumah tetangga saja hancur karena tanah yang ambles. Dulkalim sangat bingung dengan kondisi rumah yang dikhawatirkan akan ambruk. “Ya sebenarnya mau pindahin keluarga, tetapi mau pindah ke mana. Saya rumahnya cuma satu-satunya di sini,” ungkapnya Terpisah, Plh Bupati Cirebon Drs H Rahmat Sutrisno MM yang meninjau lokasi, meminta BPBD segera ambil tindakan untuk antisipasi tanah bergerak di Ciwaringin. “Nanti BPBD dan tim akan melakukan inventarisasi, baik bangunan maupun para keluarganya. Tinggal nanti kita proses rapat di pemda untuk menangani tindak lanjut seperti apa,” ujarnya. Pihaknya belum bisa memastikan langkah selanjutnya bagaimana, karena tanah bergerak ini perlu ada kajian dari vulkanologi. Pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi lainnya termasuk BBWS CC dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Karena ini kewenangannya BBWS, mungkin kita akan berkirim surat ke Provinsi Jawa Barat. Karena pak Gubernur sudah menyiapkan program quick respons Jawa Barat. Mudah-mudahan bisa segera direspons,” ujarnya. Rahmat juga sangat mengkhawatirkan jalan nasional Cirebon Bandung akan terkena dampak tanah bergerak ini. Padahal jalan itu adalah akses yang terbilang penting dan vital. Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendar mengatakan, pihaknya akan meminta Badan Vulkanologi mengkaji kondisi tanah itu. Pasalnya, tidak hanya rumah dan jalan nasional, tanah bergerak ini juga akan mengancam jembatan dan jalan nasional Cirebon Bandung di Ciwaringin. “Jalan dan jembatan akan terdampak. Sehingga ini harus dilakukan secepatnya pengkajian dari vulkanologi,” ungkapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait