Kerja Ikhlas, Petugas Layad Rawat Haram Terima Imbalan dari Pasien

Jumat 16-11-2018,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Menyusul Bandung, Layad Rawat yang terintegrasi dengan Public Safety Center (PSC) 119 resmi berada di Kota Cirebon. Diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu lalu (14/11). Meski baru saja diresmikan, fasilitas layanan PSC 119 Kota Cirebon sebenarnya sudah mulai beroperasi sejak Maret lalu. Berbagai panggilan masuk sudah diterima PSC 119. Bahkan sejak Maret sampai Oktober terdapat 826 panggilan. Tapi, tak semuanya panggilan untuk meminta bantuan tim medis. Dari total panggilan yang ada, hanya 99 true call. “Artinya, sekitar 727 panggilan sisanya merupakan panggilan bohong. Ini yang disayangkan,” jelas Kasubag Tata Usaha PSC 119 Wijaya saat diwawancara Radar Cirebon. Ia mengatakan layanan seperti PSC 119 ini seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Tidak dengan panggilan bohong. Tapi, Wijaya mengatakan ia dan tim PSC 119 tetap berpikir positif. Ketika masyarakat menghubungi PSC 119, menandakan bahwa masyarakat sebetulnya sudah tahu keberadaan dan kegunaan nomor telepon darurat itu. Dikatakan, semua panggilan ke 119 tetap sesuai dengan SOP. Khususnya bagi true call. SOP pelaksanaan, ketika ada telepon masuk, tim PSC 119 akan menanyakan nama dan alamat serta pertanyaan pendukung. “Termasuk keterangan pasien bagaimana kondisinya, kemudian ke tempat kejadian, dan kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Satu kata lainnya, layanan pra hospital yang selalu ada 24 jam,” ucapnya. Sejauh ini pihaknya sudah gencar menggelar berbagai sosialisasi. Mulai sosialisasi pelatihan BHD (bantuan hidup dasar) seperti pompa jantung, cara penanganan pendarahan, dan lainnya. Sosialisasi juga dilakukan di car free day. Respons masyarakat pun luar biasa. Semakin banyak masyarakat yang familiar dengan keberadaan layanan ini. Dimulai Maret lalu, kata Wijaya, fasilitas masih seadanya. Tapi, ia memberikan instruksi kepada tim untuk tetap kerja melayani masyarakat. “Awalnya peralatan masih sangat sederhana. Tapi kita bismillah aja. Saya yakinkan ke anak-anak untuk bertugas karena fasilitas bisa didapat sambil berjalan. Alhamdulillah semuanya mendukung. Mobil ambulans yang dulu satu, sekarang tiga. Jadi kami sudah bergerak dulu sebelum peresmian kemarin itu,\" paparnya. Ia mengakui apresiasi dari masyarakat luar biasa. Bahkan  saat peresmian oleh Gubernur Ridwan Kamil, Wijaya dan kru serta staf PSC 119 menerima bantuan satu unit motor dari salah satu apotek retail yang banyak tersebar di berbagai daerah. Adanya sepeda motor itu membuat timnya semakin semangat dalam menjalankan aktivitas melayani masyarakat. Satu hal penting yang selalu disampaikan Wijaya pada timnya adalah tidak menerima imbalan selama bertugas di lapangan. Jika diketahui ada anggota tim menerima imbalan, maka dengan tegas akan langsung dikeluarkan dari PSC 119. “Saya selalu pesan ke anak-anak, ketika menolong pasien diharamkan untuk menerima imbalan dari pasien atau keluarganya. Alhamdulillah mereka selalu menjaga pesan saya ini,” tuturnya. Wijaya pun menghimbau masyarakat menggunakan fasilitas layanan ini dengan baik. Pergunakan layanan sesuai dengan kegunaannya. Bukan untuk bahan candaan karena menyangkut keselamatan nyawa seseorang. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes mengatakan lewat program Layad Rawat yang dimulai sejak Maret 2018, pihaknya sudah membantu pasien mencapai 1.323 orang. Selain itu P3K pengawalan hari besar 74 kali dengan pasien 1.579, dan tindakan di masyarakat 95 kali. Kemudian sosialisasi pelatihan BHD sebanyak 42 kali dengan sasaran 1.391 orang yang terdiri masyarakat kader kesehatan dan anak sekolah. Menurut Edy, layanan ini memiliki dokter umum on call ada 2 orang, belum termasuk paramedis yang siaga 24 jam. Kemunculan Layad Rawat, sambung Edy, merupakan ide orisinal Gubernur Ridwan Kamil agar masyarakat ter-cover. Melalui program ini, petugas medis yang akan berkunjung ke keluarga, khususnya menengah ke bawah. Meminjam istilah Gubernur Ridwan Kamil; negara yang mendatangi warga, bukan warga yang selalu mendatangi negara.  (myg/bersambung)

Tags :
Kategori :

Terkait