Bangladesh Pastikan Pemulangan Pengungsi Rohingya Tanpa Paksaan

Jumat 16-11-2018,23:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

COX\'S BAZAR– Pemerintah Bangladesh dalam sebuah pernyataan mengatakan jika pihaknya, siap memulangkan para pengungsi Rohingya ke Myanmar. Mereka menekankan bahwa dalam prosesnya, tidak akan ada pemaksaan kehendak jika para pengungsi menentang untuk direpatriasi. Ada empat truk dan tiga bus yang telah ditempatkan di kamp Unchiprang di Cox\'s Bazar sejak Kamis (15/11) pagi. Kendaraan-kendaraan ini diklaim siap untuk membawa pengungsi yang masuk dalam daftar pemulangan, ke kamp transit di perbatasan, Kendati demikian, The Guardian melansir, tidak terlihat satu pun pengungsi Rohingya yang bersedia, untuk kembali ke Myanmar. Menurut Mohammad Abul Kalam, komisaris rehabilitasi dan pemulihan pengungsi Bangladesh, timnya telah menyelesaikan persiapan fisik dan logistik, guna memfasilitasi repatriasi. \"Kami memutuskan untuk memulangkan pengungsi (Rohingya) dari kamp Unchiprang hari ini. Seluruh tim sudah berada di kamp sejak pagi hari. Ada juga tim medis yang siap menemani para pengungsi,” kata Abul Kalam. Abul Kalam juga menambahkan timnya siap mengembalikan mereka yang dengan sukarela bersedia untuk kembali dan akan membantu mereka hingga menyeberangi perbatasan. “Bangladesh sepenuhnya berkomitmen pada asas non-refoulement (tanpa paksaan, red) dan repatriasi sukarela, Kami tidak akan memaksa siapa pun untuk kembali ke Myanmar di luar kehendaknya,\" katanya. Sebelumnya dilaporkan dua ribu pengungsi Rohingya, yang namanya dimasukkan dalam daftar repatriasi tidak dimintai persetujuan. Beberapa jam sebelum repatriasi dimulai, komisioner tinggi PBB untuk pengungsi telah menemukan hanya sekitar 50 keluarga yang terdaftar untuk repatriasi, dan semuanya mengatakan penolakan terhadap wacana tersebut. Abul Kalam juga mengakui sebagian besar pengungsi Rohingya, masih terlalu takut untuk kembali ke negara asal mereka. Ia meyakini hanya sebagian Rohingya yang bersedia untuk kembali ke Myanmar untuk saat ini. Mereka yang dilaporkan bersedia kembali adalah 420 orang Hindu, yang menurut Kalam, baru akan dipulangkan pada tahap berikutnya. PBB sendiri dikabarkan telah meminta kedua pemerintah untuk menghentikan rencana repatriasi. PBB menilai, repatriasi, terlalu tergesa-gesa. Namun sayangnya permohonan itu tampaknya tidak diindahkan oleh Bangladesh.(ruf/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait