INDRAMAYU - Musim kemarau panjang tahun ini, dimanfaatkan sebagian petani di Kecamatan Lelela untuk mengolah lahannya untuk membudidayakan tanaman semangka inul. Tekstur daging yang lebih merah dan rasanya manis, menjadikan semangka inul sebagai pilihan petani ketimbang semangka jenis bulat. Tak hanya memiliki tekstur daging yang lebih merah dan manis, harga jual semangka inul lebih laris di pasaran. Seperti yang terlihat di beberapa petani semangka di wilayah Kecamatan Lelea, Widasari, dan Bangodua. Mereka mayoritas membudidayakan semangka jenis inul. Seperti yang dilakukan Aim (50), salah satu petani semangka Kecamatan Lelea. Pasca panen raya musim kemarau, lahan miliknya yang seluas 3 hektare selalu ditanami dengan semangka inul. Menurutnya, semangka jadi tanaman yang cocok di masa pertengahan musim. Selain itu, panen semangka tergolong singkat, yang hanya mebutuhkan waktu dua bulan untuk panen. “Lebih suka dibudidayakan semangka jenis inul ini. Lebih cepat laku di pasaran. Karena mayoritas konsumen lebih senang semangka jenis inul dibandingkan yang bulat biasa,” ujarnya. Namun menurut Aim, yang perlu diperhatikan petani dalam budidaya semangka adalah cuaca. Jika tanaman semangka belum waktunya panen kemudian terkena hujan yang berlebihan hingga terendam air, maka hasilnya akan mengurangi kualitas buah. Sehingga dapat menurunkan harga jual di pasaran. Karena buah semangka yang terendam air belum matang sepenuhnya. “Kalau sudah terendam ya harus dipenen, tua atau tidak. Karena jika tidak dipanen saat terendam, semangka bisa busuk,” ujarnya. Petani lainnya, Dasir (48) mengatakan, untuk menjaga kualitas tanaman semangka agar tumbuh sempurna, yang perlu diperhatikan pasokan air yang cukup. Karena jika kekurangan air, maka pertumbahn buahnya akan kecil. Sebaliknya, jika terendam air, buah semangka akan rusak, mengalami retak dan busuk. “Ya biasa kita jual per kilonya dua sampai tiga ribu. Tapi kalau sudah di pasaran sekilo bisa sampai enam ribu. Itu pun tergantung kualitas buahnya,” tutur Dasir. Penyuluh pertanian Ahmad Sp mengatakan, semangka menjadi salah satu tanaman unggulan di Kabupaten Indramayu. Selain kacang hijau dan kedelai, semangka cocok sebagai tanaman jarak musim antara kemarau dan rendeng. Namun, petani mayoritas lebih memilih tanaman semangka untuk dibudidayakan pasca panen raya musim kemarau jelang memasuki musim rendeng. Sementara, semangka inul lebih banyak dibudidayakan petani di Kabupaten Indramayu. “Untuk wilayah Bangodua saja, ada lebih dari 50 hektare tanaman semangka yang mayoritas jenis inul. Karena nilai ekonominya lumayan, dan memeiliki keunggulan sendiri dibandingkan jenis semangka bulat,” tuturnya. (oni)
Lebih Manis, Petani Pilih Tanam Semangka Inul
Senin 19-11-2018,01:01 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :