Muhidin Sebut Anggaran Rp500 Ribu Per Kandang Harusnya Sangat Bagus

Selasa 20-11-2018,03:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sejumlah penerima bantuan kandang untuk ayam petelur di beberapa desa di Kabupaten Cirebon, mengeluhkan kondisi kandang ayam yang terkesan asal jadi. Padahal, biaya untuk satu kandang sampai harus menganggarkan Rp500 ribu. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon H Muhidin SP MM saat dihubungi Radar Cirebon mengatakan, dengan anggaran Rp500 ribu tersebut, harusnya kualitas kandang juga sudah sangat bagus. Sehingga jika ada kualitas kandang yang berbanding terbalik dengan anggaran itu, menjadi tanggung jawab kelompok atau pihak unit pelaksana kegiatan (UPK). “Anggaran untuk pembuatan kandangnya Rp500 ribu. Harusnya cukup dan hasilnya bagus. Tidak mungkin jelek. Kalau kualitasnya kurang, itu menjadi tanggung jawab pelaksananya. Kami di dinas hanya menjadi fasilitator antara kementerian dan masyarakat. Ini sepenuhnya program kementerian, anggarannya dari sana,” ujar Muhidin. Diterangkan Muhidin, saat ini para penerima sudah menerima kandang yang dimaksud. Sementara untuk ayamnya sendiri akan didistribusikan secara bertahap. “Selain itu, nanti per penerima akan mendapat 1 kuintal pakan. Terkait kandang yang kualitasnya jelek, nanti akan saya tegur. Minta diinfokan saja lokasinya di mana,” katanya. Sementara itu, Kadiv Investigasi LSM Kompak, Sandy Permana kepada Radar menuturkan, dia mewakili warga Kecamatan Babakan merasa kecewa karena ternyata kualitas kandang ayam yang diterima warga tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan pihak terkait. “Yang saya bingung, ini kan programnya satu dari pusat. Harusnya ketika jadi kandang dari mulai bentuk, design dan kualitasnya juga sama. Ini sih hasilnya tidak sama. Ada yang bagus, ada yang sedang dan banyak juga yang jelek yang hampir ambruk. Bahkan beberapa kayu-kayunya sudah lepas,” tuturnya. Menurut Sandy, pihaknya dalam waktu dekat akan segera mengirimkan klarifikasi ke unit pelaksana kegiatan (UPK). Baik yang berada di tingkat desa dan kecamatan terkait kondisi kandang-kandang ayam yang saat ini sudah diterima warga. “Saya sudah ketemu dengan tukang kayu pembuat kandang ayam. Untuk design yang sama dengan kualitas yang jauh lebih bagus itu paling mahal ya Rp400 ribu. Itu sudah sangat bagus. Ini Rp500 ribu bentuknya tidak jelas. Ini yang akan kita permasalahkan, akan kita kejar pihak-pihak yang bertanggung jawab,” imbuhnya. Dijelaskannya, tidak sulit untuk melihat anggaran pembuatan kandang tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang mungkin sudah ditetapkan oleh pihak terkait. Hal ini bisa dilihat pada kondisi kandang di mana bambu yang digunakan juga banyak yang tidak dirapikan dan hanya asal jadi. Terlebih, bagian atap kandang juga ternyata tidak masuk dalam material yang dipasang. “Dinas dan pihak terkait harus objektif melihat persoalan ini. Kalau salah ya kasih teguran. Kasih hukuman. Masalahnya, jika ditotal anggaran mencapai Rp2,3 miliar. Itu dana gak kecil kok. Kalau ngeliat inikan, ayamnya belum datang kandangnya sudah goyang,” jelasnya. Terpisah, salah satu penerima bantuan program tersebut, Ruswi warga Desa Gembongan, Kecamatan Babakan saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, kondisi kandang yang ia terima sejak awal sudah seperti itu. Ia belum sempat menambahkan apapun ke kandangnya, karena saat ini keluarganya sedang sibuk memperbaiki rumah. Kandang tersebut, menurutnya, sudah sekitar satu bulan ia terima. Namun ayam-ayam yang rencananya satu paket dengan kandang tersebut, sampai saat ini belum ia terima. “Ayamnya belum datang. Kalau kandang sudah sekitar satu bulan. Kondisi kandangnya miring, kakinya bengkok satu harus diganjel. Dari sananya sudah begini, belum diapa-apain,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait